kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.904   26,00   0,16%
  • IDX 7.196   54,93   0,77%
  • KOMPAS100 1.105   9,88   0,90%
  • LQ45 877   10,49   1,21%
  • ISSI 221   0,86   0,39%
  • IDX30 448   5,71   1,29%
  • IDXHIDIV20 539   5,02   0,94%
  • IDX80 127   1,32   1,05%
  • IDXV30 134   0,42   0,31%
  • IDXQ30 149   1,50   1,02%

Kini, Philip Morris sudah bisa pasarkan Iqos di AS


Jumat, 03 Mei 2019 / 20:53 WIB
Kini, Philip Morris sudah bisa pasarkan Iqos di AS


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - BADAN Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (AS) atau (FDA) mengizinkan Philip Morris International Inc menjual produk tembakau alternatif yang dipanaskan (heat not burn) bernama Iqos di pasar AS terhitung sejak Selasa (1/5).

FDA mengeluarkan persetujuan tersebut setelah melakukan kajian terhadap aplikasi pra-pemasaran (pre-market tobacco product application) yang diajukan perusahaan sejak dua tahun lalu.

Seperti dikutip Bloomberg, FDA memperbolehkan perangkat tersebut dijual di pasar Amerika Serikat karena dinilai sesuai untuk perlindungan kesehatan masyarakat. “Produk ini menghasilkan racun yang lebih sedikit atau lebih rendah daripada rokok yang dibakar,” kata FDA dalam pernyataan resminya.

Berbeda dengan rokok yang dibakar, Iqos memiliki perangkat yang berfungsi memanaskan tembakau yang dibungkus dengan kertas. Pemanasan tersebut menghasilkan aerosol yang mengandung nikotin.

Iqos sangat berbeda dengan rokok elektrik produksi pesaingnya Juul Labs Inc, produsen rokok elektrik yang berbasis di San Francisco. Rokok elektrik buatan Juul menguapkan cairan berisi nikotin.

Kepastian penjualan tersebut menjadi berkah bagi Philip Morris dan afiliasinya Altria Group Inc., yang akan memasarkan dan menjual perangkat ini di Amerika Serikat. Kedua perusahaan memulai pengembangan perangkat IQOS sebelum Philip Morris memisahkan diri (spinoff) dari Altria pada 2008 lalu.

Seperti dikutip Reuters, Altria yang menjual rokok Marlboro di Amerika Serikat akan memasarkan Iqos sebagai bagian dari lisensi perjanjian dengan Philip Morris. Langkah ini memberikan Altria satu lagi kepemilikan untuk sebuah produk alternatif tembakau, setelah mereka juga mengambil 35% saham Juul senilai US$ 12,8 miliar pada Desember 2018.

Kepala Eksekutif Altria, Howard Willard, mengatakan Iqos pertama kali akan diperkenalkan di Atlanta. Penjualan di wilayah tersebut akan melalui toko bermerek Iqos dan Circle K. Produk itu akan dijual dengan variasi rasa Marlboro dan Marlboro Menthol.

Iqos saat ini tersedia di Jepang, Korea Selatan, dan sebagian besar Eropa. Pengumuman dari FDA akan membuka pasar lebih besar bagi produk tersebut dan keputusan itu, kemungkinan, bakal diikuti regulator kesehatan di negara lain ketika Philip Morris memperluas distribusi.

CEO Philip Morris International, Andre Calantzopoulos menyebut pengumuman FDA merupakan tonggak sejarah baru bagi perusahaan. "Kami semua di Philip Morris International bertekad memproduksi produk tembakau bebas asap yang menggabungkan teknologi canggih dan validasi ilmiah intensif," ujarnya.

Selain mengeluarkan pengesahan izin penjualan, FDA meminta Philip Morris menempelkan label peringatan seperti rokok tradisional dan patuh pada pembatasan iklan televisi, radio, dan cetak. FDA juga menetapkan mekanisme pemasaran melalui internet dan media sosial.

“Kami memastikan produk tembakau ini menjalani evaluasi pra-pemasaran yang kuat. Ini merupakan bagian penting dari misi kami melindungi publik, terutama remaja, dan mengurangi penyakit serta kematian terkait tembakau,” kata Direktur Pusat Tembakau FDA, Mitch Zeller dalam keterangan resminya di laman FDA.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×