kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.526.000   -2.000   -0,13%
  • USD/IDR 16.240   -40,00   -0,25%
  • IDX 7.037   -29,18   -0,41%
  • KOMPAS100 1.050   -5,14   -0,49%
  • LQ45 825   -5,35   -0,64%
  • ISSI 214   -0,85   -0,40%
  • IDX30 423   -1,15   -0,27%
  • IDXHIDIV20 514   0,87   0,17%
  • IDX80 120   -0,69   -0,57%
  • IDXV30 125   1,36   1,09%
  • IDXQ30 142   0,26   0,18%

Kisah Chang Yun Chung, miliarder tertua di dunia berjuang menyelamatkan bisnisnya


Kamis, 29 Agustus 2019 / 14:52 WIB
Kisah Chang Yun Chung, miliarder tertua di dunia berjuang menyelamatkan bisnisnya
ILUSTRASI. Chang Yun Chung, miliarder paling tua di dunia


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Sebagai miliarder, nama Chang Yun Chung memang tak terlalu kondang. Tapi tahukah Anda, Chang Yun Chung adalah miliarder tertua di dunia saat ini.

Mengutip Forbes, Rabu (28/8), miliarder asal Singapura tersebut pada bulan Agustus ini genap berusia 101 tahun. Dia memang sudah tidak terlalu aktif lagi mengurusi langsung bisnisnya.

Baca Juga: Harta amblas US$ 15 miliar, orang-orang terkaya Hong Kong serukan stop aksi demo

Sejak tahun lalu, Chang sudah menyerahkan kendali perusahaan pelayaran yang ia dirikan pada tahun 1967, Pacific International Lines (PIL), kepada putranya Teo Siong Seng. Tetapi Chang bukan tipikal orang yang mau duduk manis.

Saban hari, Chang tetap datang ke kantor dan memberikan panduan strategis kepada dewan direksi dalam kapasitasnya sebagai Chairman Emeritus PIL.

Teo, yang mengambil alih sebagai ketua eksekutif PIL pada April 2018, mungkin masih memerlukan saran ayahnya ketika ia menavigasi perusahaan melalui masa-masa sulit.

Baca Juga: Wow, kekayaan 20 keluarga terkaya di Asia ini menembus Rp 6.403 triliun

PIL membukukan kerugian bersih senilai US$ 208 juta pada tahun 2018 dari laba bersih sebanyak US$ 119 juta pada tahun sebelumnya. PIL menelan kerugian karena tarif angkutan yang lebih rendah dan biaya bahan bakar yang lebih tinggi.

Padahal volume pengiriman meningkat dan mendorong pendapatan PIL naik 11% menjadi US$ 4,5 miliar di 2018. Memanasnya perang dagang China-Amerika Serikat (AS) membuat segalanya semakin sulit tahun ini.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×