Sumber: Reuters |
MUMBAY/ NEW DELHI. Roda pasar otomotif India sedang berada di bawah. Tahun 2011 silam, penjualan mobil India mencetak lonjakan 30%. Tahun ini, penjualan ambruk 6,7%.
Di masa indah tahun 2011 itu, Ford dan Maruti meneken cek untuk berinvestasi sekitar US$ 1 miliar. Mereka membangun pabrik di kawasan barat Gujarat.
Di masa pahit sekarang tepatnya bulan lalu, Tata Motor Ltd hanya memproduksi 1.282 mobil Nano di pabriknya Gujarat. Jumlah tersebut hanya 6% dari total kapasitas pabrik yang sebanyak 250.000 unit.
Tata adalah produsen otomotif berkinerja terburuk di India tahun ini. Penjualan mobilnya anjlok 30%. Namun masalah kapasitas produksi itu bukan hanya milik Tata saja, melainkan cermin untuk seluruh industri.
Beberapa tahun terakhir, para produsen telah berlomba-lomba membangun pabrik demi mengantisipasi peluang pasar. Akibatnya, kapasitas produksi mobil India melesat.
Total kapasitas produksi kendaraan India mencapai 4,9 juta. Artinya, rata-rata utilisasi kapasitas industri di sekitar 55%. Total kapasitas India diperkirakan akan mencapai 5,5 juta di akhir tahun 2015.
"Saya curiga semua orang akan mengevaluasi ulang kapan mereka akan butuh kapasitas baru," kata R.C. Bhargava, Chairman Maruti Suzuki. Ia menambahkan, Maruti Suzuki kemungkinan baru akan membuka pabrik baru di Gujarat pada akhir 2015, lebih telat dari jadwal awal.
Lesunya pasar otomotif menjalar ke bursa saham. Saham-saham sektor otomotif sudah terjun 15,4% sepanjang tahun ini. Penurunannya merupakan yang terdalam di antara sektor otomotif di bursa dunia.
Dalam waktu 60 hari terakhir, para analis memangkas estimasi laba per saham dalam 12 bulan di sektor ini hingga 4,2%. Pemangkasan ini juga terbesar di kawasan Asia Pasifik.
SUV masih cerah
Satu-satunya yang masih bersinar adalah kenaikan permintaan di pasar sport utility vehicles (SUV). Penjualan model off-road dan crossover tumbuh lebih dari 50% dalam 12 bulan terakhir.
Mahindra and Mahindra Ltd, produsen khusus SUV lokal, mencatat pertumbuhan penjualan 27% pada tahun fiskal lalu yang berakhir di 31 Maret 2013. Renault SA menjual lebih dari 40.000 SUV Dusters yang meluncur di Juli 2012.
Penjualan SUV dan mobil van tidak dimasukkan dalam data penjualan mobil yang disebut di atas. Jika dimasukkan, maka total penjualan mobil India bisa naik 2,2%. Tetap saja, angka ini jatuh dibandingkan penjualan setahun sebelumnya yang sebesar 4,7%.
SUV di India laris karena berbahan bakar solar, sementara harga solar di sana masih murah. Namun, penjualan SUV ini juga sudah menunjukkan tanda melambat. Sebab, pemerintah sudah mengurangi subsidi bahan bakar. Pemerintah juga baru saja menaikkan pajak kendaraan.
"Pemulihan pertumbuhan apapun yang berartu baru akan terjadi di tahun fiskal 2015," tulis Macquarie dalam laporan riset terbarunya.