Sumber: The Guardian | Editor: Lamgiat Siringoringo
KONTAN.CO.ID - BIRMINGHAM. Liga Premier Inggris bakalan dilanjutkan dengan persyaratan bermain di tempat netral. Namun tak semua klub setuju dengan persyaratan ini.
Setidaknya ada tiga klub yang sudah menyatakan menolak persyaratan itu. Brighton & Hove Albion dan West Ham sudah lebih duluan menolak. Kini penolakan terbaru datang dari Aston Villa.
Nah, menariknya ketiga klub ini ada di bayang-bayang zona degradasi. Villa merupakan klub di peringkat 19 dari total 20 tim Liga Inggris. Mengutip The Guardian Rabu (6/5), Kepala Eksekutif Aston Villa Christian Purslow menyebutkan klub tidak akan mendukung langkah-langkah yang meningkatkan risiko degradasi yang berarti kehilangan £ 200 juta.
Purslow menyebutkan memang ada pendapatan dari televise jika pertandingan dilanjutkan di tempat netral. Namun tak bermain di stadion kandang sendiri bagi Villa adalah sebuah kerugian. Jika dihitung potensi kerugian akibat turun ke divisi bawah lebih besar dibandingkan pendapatan lainnya jika harus bermain di tempat netral.
“Di bagian bawah tabel ada basis pendapatan yang jauh lebih kecil tetapi risiko degradasi mungkin adalah £ 200 juta bencana bagi klub mana pun yang secara matematis masih bisa turun," kata Purslow kepada TalkSport. “Kami tidak memikirkan uang Tv,” ujarnya.
Ketakutan bos Villa ini memang berkaca dari statistik klub asal kota Birmingham. “Dua pertiga dari kemenangan kami musim ini datang di rumah (stadion sendiri). Kami memiliki enam pertandingan kandang yang tersisa untuk dimainkan dan saya pikir setiap penggemar Villa akan setuju bahwa menyerahkan keunggulan itu adalah keputusan besar bagi seseorang yang menjalankan Aston Villa dan saya pasti tidak akan menyetujuinya,” ujarnya.