Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Tekanan yang dihadapi perusahaan di sektor industrial di China masih terus berlanjut. Per Maret 2020, perusahaan mencatatkan penurunan laba sebesar 34,9% secara year on year (yoy). Namun, penurunan tersebut melandai dibandingkan dua bulan pertama yang merosot 38,3% yoy.
National Bureau of Statistics (NBS) atau biro statistik nasional China mengumumkan, total keuntungan perusahaan industri yang memiliki pendapatan tahunan CNY 20 juta atau setara US$ 2,83 sepanjang kuartal I 2020. Itu merosot 36,7% yoy.
Kontraksi laba itu memang menyempit di bulan Maret. Pada bulan Januari dan Februari, keuntungan perusahaan industrial Negeri Panda itu anjlok lebih tinggi yakni 38,3% yoy.
Baca Juga: Ingin saingi AS, belanja militer China melonjak di tahun lalu
Pejabat NBS Zhang Weihua dalam laporannya mengatakan, perbaikan laba di bulan Maret terjadi karena pabrik mulai bekerja sehingga produksi meningkat dan penjualan produk mulai membaik.
Kendati begitu, dia memperingatkan bahwa tekanan yang dihadapi sektor industri masih besar. "Permintaan pasar belum sepenuhnya pulih. Persediaan produk telah meningkat pesat, harga produk industri terus turun dan tekanan biaya tetap tinggi merupakan beberapa faktor penyebabnya," jelas Zhang dikutip Reuters, Senin (27/4).
Perusahaan-perusahaan industri Cina berjuang untuk bangkit setelah virus corona baru (Covid-19) memukul ekonomi dunia. Dari laporan kuartal I tersebut, laba perusahaan industri pelat merah negara itu tercatat anjlok 45,5% yoy menjadi 222,7 miliar yuan dan keuntungan perusahaan swasta turun 29,5% yoy.
Mengutip Xinhuanet, perusahaan industri di sektor manufaktur berteknologi tinggi tercatat mengalami pemulihan laba dengan mencetak pertumbuhan 0,5% pada Maret, setelah pada dua bulan pertama merosot 37,1%.
Keuntungan perusahaan swasta dan industri kecil, serta perusahaan penyertaaan modal asing (PMA) juga mempersempit penurunan laba pada bulan Maret dibanding Januari-Februari.
Laba perusahaan industri pertambangan turun lebih tinggi daripada dalam dua bulan pertama menjadi 27,5% yoy. Ini mungkin hasil dari penurunan terbesar di industri ekstraksi minyak dan gas pada bulan Maret.
Perusahaan minyak dan gas yang mengalami kenaikan laba 23,7% dalam dua bulan pertama berubah menjadi minus 45,6% pada Maret ketika harga minyak global bergetar secara dramatis dan bahkan sempat negatif karena jatuhnya permintaan akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Aksi keras diplomat China dinilai bakal jadi bumerang saat wabah corona berakhir
Sementara laba industri kebutuhan sehari-hari meningkat secara signifikan pada bulan Maret. Keuntungan industri pengolahan makanan pertanian dan turunannya tumbuh 28,7% yoy, lebih tinggi dari kenaikan 26,5% pada dua bulan pertama. Keuntungan industri manufaktur makanan turun 16,4% tetapi penurunannya menipis dari dua bulan sebelumnya.