kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Korban Topan Hagibis di Jepang bertambah, 40 orang tewas dan 16 lainnya hilang


Senin, 14 Oktober 2019 / 13:21 WIB
Korban Topan Hagibis di Jepang bertambah, 40 orang tewas dan 16 lainnya hilang
ILUSTRASI. Topan super Trami terlihat dari Stasiun Luar Angkasa Internasional saat bergerak ke arah Jepang, 25 September 2018 dalam gambar ini diperoleh dari media sosial pada 26 September 2018.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - NAGANO. Para petugas penyelamat mengarungi perairan berlumpur setinggi pinggang pada Senin (14/10) mencari orang hilang, setelah salah satu topan terburuk dalam sejarah menghantam Jepang akhir pekan lalu.

Stasiun televisi NHK melaporkan, Sedikitnya 40 orang tewas akibat terjangan topan yang menyebabkan sebagian besar kota-kota di Jepang Tengah dan Timur terendam air, dengan 16 lainnya hilang dan 189 terluka.

"Masih banyak warga yang belum ditemukan. Tim penyelamat bekerja siang dan malam dalam operasi pencarian dan penyelamatan," kata Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dalam pertemuan darurat dengan para menteri hari ini, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Topan dahsyat lumpuhkan Tokyo, menewaskan tujuh orang dan 15 orang hilang

"Kerusakan telah terjadi di wilayah yang sangat luas, dan lebih dari 30.000 orang masih dalam kondisi evakuasi. Adalah tugas mendesak kami untuk menawarkan dukungan yang sangat teliti kepada mereka yang terkena dampak," ujar Abe.

Topan Hagibis yang berarti kecepatan dalam bahasa Tagalog Filipina, melanda di pulau utama Jepang, Honshu, pada Sabtu (12/10) lalu, dan menuju ke laut di awal Minggu (13/10).

Hujan deras berpotensi turun

Kelompok penyelamat yang mengenakan peralatan snorkeling mencari para korban yang selamat sambil berjalan di air setinggi pinggang di Nagano, Jepang Tengah, tempat Sungai Chikuma menggenangi daratan.

Menurut Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga, lebih dari 110.000 polisi, tentara, petugas pemadam kebakaran, dan personel penjaga pantai, serta sekitar 100 helikopter dikerahkan untuk operasi penyelamatan pada hari ini.

Suga memperingatkan, hujan deras berpotensi turun di beberapa wilayah Jepang Tengah dan Timur. Oleh karena itu, ia meminta para penduduk agar tetap waspada.

Baca Juga: Topan hebat akan melanda sejumlah kota di Jepang malam ini, ratusan ribu mengungsi

"Karena hujan yang telah kita lihat sejauh ini, tingkat air di beberapa sungai tinggi dan tanah longgar di beberapa daerah," kata Suga seperti dilansir Reuters. "Harap tetap berjaga-jaga karena tanah longsor dan aliran sungai".

Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang menyebutkan, lebih dari 92.000 rumah masih tanpa listrik pada Senin pagi, dan menyatakan hari ini sebagai hari libur nasional. Jumlah ini turun dari 262.000 rumah pada Minggu.




TERBARU

[X]
×