kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Korban virus corona tembus 1.000, WHO: vaksin COVID-19 baru siap dalam 18 bulan


Rabu, 12 Februari 2020 / 04:44 WIB
Korban virus corona tembus 1.000, WHO: vaksin COVID-19 baru siap dalam 18 bulan
ILUSTRASI. Warga mengenakan masker di Kuala Lumpur untuk menghindari virus corona. REUTERS/Lim Huey Teng


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - GUANGZHOU. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, vaksin pertama untuk virus mematikan asal China, virus corona, dapat tersedia dalam 18 bulan. "Jadi kita harus melakukan semuanya hari ini dengan menggunakan senjata yang tersedia", kata Pimpinan WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus di Jenewa, Selasa (11/2).

Dia mengatakan, virus itu dinamakan COVID-19. Kemudian dia menekankan, penting untuk menghindari stigma dan bahwa nama-nama lain mungkin tidak akurat.

Pada hari yang sama, penasihat medis senior China mengatakan, wabah virus corona di China mungkin berakhir pada bulan April. Akan tetapi, tingkat  kematian akibat virus ini sudah melampaui 1.000. WHO memperingatkan ancaman global yang berpotensi lebih buruk daripada terorisme.

Baca Juga: Telepon Erick Thohir, bos Inter Milan mau beli 2 juta masker dari Indonesia

"Dunia harus bangun dan menganggap virus musuh ini sebagai musuh publik nomor satu," kata Tedros seperti yang dikutip Reuters.

Ketika epidemi memukul ekonomi negara terbesar kedua di dunia itu, perusahaan-perusahaan China berjuang untuk kembali bekerja setelah liburan Tahun Baru Imlek yang diperpanjang. Ratusan dari mereka mengatakan bahwa mereka akan membutuhkan pinjaman hingga miliaran dolar untuk tetap bertahan.

Seorang sumber perbankan Reuters menyebut, di China, lebih dari 300 perusahaan tengah mencari pinjaman bank dengan total 57,4 miliar yuan (US$ 8,2 miliar) untuk membantu mengatasi gangguan akibat virus corona.

Baca Juga: WHO resmi memberi nama virus corona, ini dia namanya

Calon peminjam termasuk raksasa pengiriman makanan Meituan Dianping; produsen smartphone Xiaomi Corp; dan penyedia layanan transportasi, Didi Chuxing Technology Co.

Alhasil, PHK yang dilakukan perusahaan mulai marak, meskipun ada jaminan dari Presiden Xi Jinping bahwa dirinya akan memastikan untuk menghindari PHK besar-besaran.

Sementara itu, bicara mengenai jumlah kasus virus corona di China, penasihat medis terkemuka China Zhong Nanshan, mengatakan jumlah kasus baru mengalami penurunan di beberapa provinsi. Akan tetapi, dia memperkirakan, epidemi akan memuncak pada bulan ini.

Baca Juga: Perang masih lama, vaksin pertama virus corona baru tersedia satu tahun lagi

"Saya berharap wabah ini atau peristiwa ini dapat berakhir pada bulan April," Zhong, 83 tahun, seorang ahli epidemiologi yang berperan dalam memerangi wabah Sindrom Pernafasan Akut Parah pada tahun 2003, kepada Reuters.

Data WHO pada hari Selasa menunjukkan, ada 1.017 orang yang telah meninggal di China, dengan total kasus yang terinfeksi mencapai 42.708 kasus.

Hanya 319 kasus telah dikonfirmasi di 24 negara dan wilayah lain di luar China daratan, dengan dua kematian: satu di Hong Kong dan yang lainnya di Filipina.

Baca Juga: Proyeksi menyusutnya perekonomian China jadi tantangan berat untuk Indonesia

Bursa saham dunia, yang telah mengalami aksi jual karena dampak virus corona pada ekonomi China, melonjak ke rekor tertinggi baru pasca pernyataan Zhong.

Statistik dari China menunjukkan, sekitar 2% orang yang terinfeksi virus corona meninggal dunia. Di sisi lain, banyak yang sudah memiliki kondisi medis sudah uzur atau sudah berusia lanjut. Tetapi penyebaran virus, yang menyebabkan demam, batuk dan kesulitan bernafas, telah menyebabkan gangguan luas.

Baca Juga: Bank Dunia tawarkan bantuan teknis virus corona ke China, tapi bukan pinjaman uang

Presiden Federal Reserve St. Louis James Bullard mengatakan ekonomi China diperkirakan mengalami perlambatan tajam pada kuartal pertama. "Itu sebabnya, siapapun yang menilai aset harus mempertimbangkan "risiko" lanjutan bahwa wabah itu bisa menjadi lebih buruk," tambah Bullard kepada Reuters.

Analis JPMorgan memangkas perkiraan pertumbuhan China pada kuartal ini. Sementara, konsultan energi Norwegia Rystad Energy memperkirakan wabah ini akan memangkas pertumbuhan permintaan minyak global sebesar seperempat tahun ini.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×