Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Pemerintah Korea Utara disebut telah mengeksekusi sejumlah pejabat karena gagal mengatasi banjir dan menyebabkan kerugian ekonomi yang masif.
Badan intelijen Korea Selatan pada hari Rabu (4/9) melaporkan, pihaknya memantau dengan detil tanda-tanda Korea Utara bahwa tetangganya itu akan mengeksekusi sejumlah pejabat.
Pihak intelijen mengatakan, eksekusi itu berkaitan dengan kegagalan para pejabat mencegah kerusakan akibat banjir besar awal tahun ini.
Mengutip Yonhap, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengatakan dirinya akan menghukum para pejabat atas kerusakan akibat hujan lebat yang membanjiri daerah di provinsi utara Jagang dan Phyongan Utara.
Baca Juga: Langka Terjadi, Korea Selatan Siap Memberikan Bantuan Banjir kepada Korea Utara
Dalam pertemuan darurat politbiro partai pada akhir Juli tersebut, Kim juga mengatakan bahwa bencana itu telah membuat ribuan orang mengungsi.
Sejak saat itu, Badan Intelijen Nasional Korea Selatan telah memantau situasi dengan cermat setelah mendeteksi tanda-tanda eksekusi tersebut.
Hasilnya, mereka menemukan bahwa Kang Pong-hun, mantan sekretaris ketua Komite Provinsi Jagang dari partai berkuasa di Korea Utara, diyakini termasuk di antara pejabat yang dieksekusi.
Selain itu, Menteri Keamanan Publik Ri Thae-sop, diberhentikan dari jabatan mereka karena kerusakan akibat banjir selama pertemuan politbiro.
Baca Juga: Korea Utara Eksekusi Pria Usia 22 Tahun di Depan Umum karena Nonton K-pop
Banjir besar melanda banyak wilayah Korea Utara sejak awal tahun, termasuk Kota Sinuiju dan Kabupaten Uiju pada bulan Juli lalu.
Kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, melaporkan bahwa ada lebih dari 4.000 rumah yang terendam banjir di dua wilayah yang dekat dengan perbatasan China itu.
Banjir merendam kawasan dengan luas sekitar 3.000 hektar, di dalamnya termasuk lahan pertanian, fasilitas umum, dan jalan raya utama.
Musim hujan biasanya memang hadir di Semenanjung Korea pada bulan Juli. Dalam beberapa tahun terakhir, kawasan itu telah mengalami cuaca ekstrem pada periode tersebut.