kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.166   24,84   0,35%
  • KOMPAS100 1.100   4,99   0,46%
  • LQ45 871   5,06   0,58%
  • ISSI 220   0,50   0,23%
  • IDX30 445   2,52   0,57%
  • IDXHIDIV20 536   1,40   0,26%
  • IDX80 127   0,74   0,59%
  • IDXV30 134   0,37   0,27%
  • IDXQ30 148   0,34   0,23%

Korea Utara Enggan Bernegosiasi dengan AS Karena Bermuka Dua


Kamis, 30 November 2023 / 09:29 WIB
Korea Utara Enggan Bernegosiasi dengan AS Karena Bermuka Dua
ILUSTRASI. Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, sebelum pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di Amur, Rusia, 13 September 2023.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Korea Utara pada hari Kamis (30/11) menegaskan tidak akan menegosiasikan kedaulatannya dengan Amerika Serikat karena dianggap bermuka dua. 

Ketegasan ini disampaikan oleh media resmi Korea Utara, KCNA, mengutip perkataan pejabat tinggi Pyongyang yang sekaligus adik Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong.

Kim menilai, AS selalu menunjukkan sikap bermuka dua dan standar ganda karena menawarkan dialog sambil meningkatkan aktivitas militer di sekitar Korea. Kim juga mengkritik sikap AS yang mengecam peluncuran satelit mata-mata pertama Korea Utara pekan lalu.

Duta Besar AS Linda Thomas-Greenfield dan Duta Besar Korea Utara Kim Song bahkan sempat berseteru di rapat Dewan Keamanan PBB hari Senin (27/11). Keduanya berpendapat bahwa aktivitas militer negara mereka bersifat defensif.

Baca Juga: Utusan AS dan Korea Utara Berseteru di Rapat Dewan Keamanan PBB

Dalam laporan terbaru KCNA, Kim Yo Jong mengatakan Thomas-Greenfield menyoroti upaya untuk membuka kembali perundingan dengan Korea Utara.

"Kami sekali lagi menegaskan kepada AS bahwa mereka meminta DPRK (Korea Utara) untuk menetapkan waktu dan agenda untuk melanjutkan hubungan dialog Korea Utara-AS," kata Kim.

Kim menegaskan bahwa kedaulatan sebuah negara merdeka tidak akan pernah bisa menjadi agenda perundingan. Atas dasar itu, Pyongyang tidak akan pernah bertatap muka dengan Washington untuk tujuan tersebut.

"Standar ganda dan praktik sewenang-wenang  yang dilakukan Washington, bukan program luar angkasa negaranya, yang merusak perdamaian dan stabilitas regional," lanjut Kim.

Baca Juga: Satelit Mata-Mata Korea Utara Mulai Memantau Gedung Putih dan Pentagon

Satelit Mata-Mata Korea Utara

Kantor berita resmi Korea Utara, KCNA, pada hari Selasa (28/11) mengatakan bahwa Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, telah menerima gambar Gedung Putih dan Pentagon yang diambil oleh satelit pengintaian Malligyong-1.

Pusat Kontrol Umum Administrasi Teknologi Dirgantara Nasional Pyongyang, pada hari Selasa pagi disebut telah menyerahkan laporan lain kepada Kim mengenai persiapan satelit untuk misi pengintaian penuh.

KCNA juga menyajikan foto-foto Naval Station Norfolk, Newport News Shipbuilding, dan area lapangan terbang di negara bagian Virginia, AS. Semuanya diambil pada pukul 23.35. Waktu Pyongyang tanggal 27 November.

Baca Juga: Zona Ekonomi Khusus Korea Utara, Rason, Bersiap untuk Bangkit Kembali

Sementara itu, citra Gedung Putih dan Pentagon juga dirilis. Dua fasilitas vital AS itu diambil fotonya pada pukul 23.36 waktu Pyongyang tanggal 27 November.

KCNA juga merinci bahwa ada empat kapal induk bertenaga nuklir milik Angkatan Laut AS dan satu kapal induk Inggris yang terlihat di Naval Station Norfolk dan Newport News Shipbuilding.

Tidak hanya citra udara AS, Kim juga kabarnya menerima foto Pangkalan Angkatan Udara Andersen milik AS yang ada di pulau Guam. Foto ibu kota Italia yang diambil pada malam tanggal 25 November juga diserahkan kepada Kim.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×