Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – WASHINGTON. Maskapai Korean Air mengumumkan pesanan jumbo senilai US$50 miliar untuk 103 pesawat Boeing serta mesin dan layanan perawatan dari GE Aerospace.
Pengumuman ini bertepatan dengan kunjungan Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung ke Washington, Senin (25/8/2025).
Baca Juga: Boeing Bakal Menjual 500 Pesawat ke China
Pesanan terbesar dalam sejarah Korean Air ini mencakup kombinasi Boeing 787, 777, dan 737 dengan nilai sekitar US$36,5 miliar.
Sementara kontrak mesin dan perawatan dengan GE mencapai US$13,7 miliar.
CEO Korean Air Cho Won-tae mengatakan, sekitar separuh dari total pesanan baru terdiri dari 737 MAX 10, sisanya merupakan campuran 777-9 dan 787.
Sekitar 80% armada baru tersebut akan menggantikan pesawat lama.
“Kami percaya pada Boeing meskipun perusahaan ini sempat menghadapi sejumlah masalah,” kata Cho, seraya menambahkan pesanan ini akan mendukung ekspansi rute Korean Air ke Amerika Serikat, Amerika Latin, dan Amerika Selatan.
Baca Juga: Boeing 757 Condor Meledak di Udara, Keajaiban Menyelamatkan Ratusan Penumpang
Boeing menegaskan bahwa kontrak ini akan membantu Korean Air dalam proses integrasi operasional dengan Asiana Airlines, yang telah diakuisisi pada tahun lalu.
Stephanie Pope, Presiden & CEO Boeing Commercial Airplanes, menyatakan, “Saat Korean Air bertransformasi menjadi maskapai terpadu yang lebih besar, kami berkomitmen mendukung pertumbuhannya dengan armada paling efisien di dunia.”=
Pemerintah AS menyambut baik kesepakatan besar tersebut. Menteri Perdagangan Howard Lutnick mengatakan, kontrak Boeing dan GE akan mendorong ekspor industri dirgantara AS.
“Dunia mengakui bahwa pesawat kami adalah yang tercanggih di dunia, dan pemerintahan ini berkomitmen untuk mengembalikan lapangan kerja manufaktur canggih bagi warga Amerika,” ujarnya.
Baca Juga: Soal Pembelian Pesawat Boeing dari AS, Rosan: Sudah Terkirim 1, Sisa 49 Lagi!
Pesanan baru ini terpisah dari rencana Korean Air sebelumnya yang pada Maret lalu mengungkapkan akan menyelesaikan kontrak senilai US$32,7 miliar untuk pesawat dan mesin Boeing-GE.
Tahun lalu, Korean Air juga telah memesan 20 unit 777-9 dan 20 unit 787-10, dengan opsi tambahan 10 pesawat.
Didirikan pada 1969 setelah diambil alih konglomerat Hanjin, Korean Air merupakan anggota pendiri aliansi maskapai global SkyTeam.