Sumber: TheIndependent.co.uk | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maskapai penerbangan terbesar Korea Selatan, Korean Air, resmi menandatangani kesepakatan bernilai US$50 miliar (sekitar £37 miliar/Rp 818 triliun) dengan Boeing dan sejumlah mitra mesin pesawat.
Kesepakatan ini mencakup pembelian lebih dari 100 pesawat generasi terbaru, 19 mesin cadangan, serta kontrak perawatan mesin selama 20 tahun.
Rincian Kontrak Pembelian Pesawat
Berdasarkan keterangan resmi Korean Air, kontrak tersebut terdiri atas:
-
US$36,2 miliar (£26,9 miliar) untuk 103 pesawat Boeing generasi terbaru,
-
US$690 juta (£513 juta) untuk 19 mesin cadangan dari GE Aerospace dan CFM International,
-
US$13 miliar (£9,6 miliar) untuk kontrak layanan perawatan mesin selama 20 tahun bersama GE Aerospace.
Baca Juga: Presiden Korsel Bertemu Trump: Tenang, Tanpa Drama dan Penuh Sanjungan
Dalam pesanan pesawat baru ini, Korean Air akan memperoleh:
-
20 unit Boeing 777-9,
-
25 unit Boeing 787-10,
-
50 unit Boeing 737-10,
-
8 unit Boeing 777-8F freighter.
Pengiriman pesawat akan dilakukan secara bertahap hingga akhir tahun 2030.
Penguatan Kemitraan Korea–AS
Penandatanganan kesepakatan ini dilakukan di Washington pada Senin (tanggal sesuai peristiwa), bertepatan dengan pertemuan Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung dengan Presiden AS Donald Trump.
“Kemitraan ini merupakan pilihan strategis untuk memperkuat hubungan Korean Air dengan industri penerbangan Amerika Serikat,” kata Korean Air dalam pernyataannya.
Maskapai menambahkan, “Investasi strategis di pasar AS ini akan semakin memperkuat kemampuan operasional, daya saing global, sekaligus mendorong pertumbuhan berkelanjutan.”
Tokoh-Tokoh yang Hadir
Acara penandatanganan turut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain:
-
Walter Cho, Chairman dan CEO Korean Air,
-
Stephanie Pope, Presiden dan CEO Boeing Commercial Airplanes,
-
Russell Stokes, Presiden dan CEO Commercial Engines & Services GE Aerospace.
Baca Juga: Korea Selatan Ingin Meningkatkan Hubungan Ekonomi dengan China
Implikasi Ekonomi dan Industri
Kesepakatan besar ini dipandang sebagai tonggak penting dalam hubungan dagang Korea Selatan–Amerika Serikat, sekaligus memperkuat posisi Korean Air di pasar penerbangan global.
Dengan pesanan pesawat jarak jauh dan kargo, maskapai ini diprediksi dapat memperluas jaringan internasional, meningkatkan kapasitas logistik, serta memperkuat konektivitas udara antara Asia dan Amerika.