kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.505.000   -15.000   -0,99%
  • USD/IDR 16.289   -194,00   -1,21%
  • IDX 6.992   -116,03   -1,63%
  • KOMPAS100 1.043   -21,20   -1,99%
  • LQ45 818   -16,03   -1,92%
  • ISSI 213   -3,42   -1,58%
  • IDX30 418   -8,84   -2,07%
  • IDXHIDIV20 504   -9,78   -1,91%
  • IDX80 119   -2,49   -2,05%
  • IDXV30 125   -2,25   -1,77%
  • IDXQ30 139   -2,60   -1,83%

Korsel Memastikan Bahwa Satelit Korut Tidak Memiliki Kemampuan Militer


Rabu, 05 Juli 2023 / 18:39 WIB
Korsel Memastikan Bahwa Satelit Korut Tidak Memiliki Kemampuan Militer
ILUSTRASI. Orang-orang menonton TV yang menyiarkan laporan berita tentang Korea Utara yang menembakkan satelit luar angkasa ke selatan, di Seoul, Korea Selatan, 31 Mei 2023. REUTERS/Kim Hong-Ji


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Militer Korea Selatan pada hari Rabu (5/7) memastikan bahwa satelit yang diluncurkan Korea Utara tidak mengandung perlengkapan militer. Kepastian ini didapat setelah Seoul meneliti puing-puing satelit Pyongyang yang gagal meluncur bulan Mei lalu.

"Setelah analisis terperinci pada bagian utama dari kendaraan peluncuran ruang angkasa dan satelit Korea Utara yang diselamatkan, para ahli Korea Selatan dan AS menilai bahwa mereka sama sekali tidak memiliki kegunaan militer sebagai satelit pengintaian," ungkap militer Korea Selatan dalam pernyataannya, dikutip Reuters.

Keluarnya pernyataan itu sekaligus mengakhiri operasi penyelamatan yang dimulai segera setelah puing-puing jatuh di lepas pantai barat Korea Selatan pada 31 Mei.

Dalam operasi ini, Korea Selatan mengerahkan pesawat, pasukan angkatan laut, hingga penyelam laut dalam profesional. Ini adalah pertama kalinya Korea Selatan mengamankan satelit yang diluncurkan oleh Korea Utara

Baca Juga: Ratusan Ribu Warga Korut Gelar Unjuk Rasa Anti-AS: Mereka Merusak Perdamaian!

Setelah melakukan penelitian, pihak militer Seoul juga melihat bahwa satelit milik tetangganya itu memiliki kemampuan pelacakan yang buruk.

"Penilaian awal menunjukkan kemampuan pengintaian peralatan itu buruk dalam hal resolusi dan pelacakan target," kata Lee Choon-geun, seorang ahli di Institut Kebijakan Sains dan Teknologi Korea Selatan.

Tidak adanya kemampuan militer pada satelit Korea Utara juga diperkuat oleh pernyataan dari Yang Uk, seorang rekan di Asan Institute for Policy Studies di Seoul.

Yang mengatakan, resolusi perangkat optik yang dipasang di satelit tidak cocok untuk penggunaan militer. 

Baca Juga: Korea Utara: Peluncuran Satelit Militer yang Gagal adalah Kegagalan Terbesar

Kegagalan Peluncuran Satelit Korea Utara

Kegagalan dikonfirmasi oleh kantor berita negara Korea Utara, KCNA, pada 31 Mei 2023. Disebutkan bahwa roket Chollima-1 yang membawa satelit itu jatuh ke laut karena sistem bekerja dengan tidak normal.

"Roket Chollima-1 yang membawa satelit pengintaian militer Malligyong-1 jatuh ke laut karena start mesin tahap kedua yang (beroperasi) tidak normal. Peluncuran kedua akan dilakukan sesegera mungkin," ungkap KCNA, dikutip Yonhap.

Sementara itu, militer Korea Selatan mengatakan bahwa satelit mata-mata Korea Utara gagal mencapai tujuan karena meledak di udara dan jatuh di Laut Kuning.

Baca Juga: Kim Jong Un Siap Genggam Erat Tangan Putin demi Membangun Negara yang Kuat

Kepala Staf Gabungan Seoul (JCS) mengatakan, pihaknya mendeteksi bahwa peluncuran satelit mata-mata Korea Utara itu dilakukan di Tongchang-ri, pantai barat negara tersebut.

Setelah mengalami masalah mesin, proyektil jatuh ke perairan sekitar 200 km dari barat pulau Eocheong yang ada di barat daya Korea Selatan.

Tak lama setelahnya, adik perempuan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, Kim Yo Jong, berjanji bahwa negaranya akan meluncurkan lebih banyak satelit mata-mata militer di kemudian hari.

"Sudah pasti bahwa satelit pengintaian militer (Korea Utara) akan ditempatkan dengan benar di orbit luar angkasa dalam waktu dekat dan memulai misinya," ungkap Yo Jong.



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×