Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
PYONGYANG. Korea Utara (Korut) kembali melancarkan ancaman kepada Amerika Serikat. Pada Minggu (23/4), Korut mengatakan pihaknya siap untuk menenggelamkan kapal induk AS untuk menunjukkan kekuatan militernya. Ancaman ini menyusul bergabungnya dua kapal angkatan laut Jepang dengan kapal induk AS untuk latihan bersama di kawasan Pasifik barat.
Menanggapi hal tersebut, Presiden AS Donald Trump memerintahkan kapal serang USS Carl Vinson untuk berlayar ke perairan semenanjung Korea sebagai respon meningkatnya ketegangan kedua negara atas ujicoba nuklir dan rudal Korut, serta ancaman menyerang AS dan sekutunya di Asia.
Amerika Serikat tidak merinci di mana posisi kapal penyerang tersebut saat ini. Namun, wakil presiden AS Mike Pence pada Sabtu (22/4) lalu bilang, kapal tersebut akan tiba dalam hitungan hari dan tidak memberikan keterangan lebih jauh.
Di sisi lain, Korut tetap membangkang.
"Pasukan revolusioner kami siap untuk menenggelamkan pesawat berkekuatan nuklir AS dengan satu kali serangan," kata Rodong Sinmun, seperti yang dikutip dari harian milik Partai Pekerja Korut.
Surat kabar tersebut menuliskan serangan terhadap AS akan menjadi contoh jelas atas kekuatan militer Korut.
Korut akan merayakan berdirinya Militer Rakyat Korut ke-85 pada Selasa (25/4) besok. Pasukan militer Korut sudah menandakan perayaan penting dengan sejumlah ujicoba senjatanya. Korut sudah melakukan ujicoba nuklir sebanyak lima kali, di mana dua di antaranya dilakukan pada tahun lalu. Korut saat ini juga bekerja untuk mengembangkan rudal yang dapat mencapai Amerika Serikat.
Korut bahkan menggelar serangkaian ujicoba rudal balistik sebagai aksi membangkang atas sanksi yang diberikan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sejumlah analis menilai, pengembangan nuklir Korut merupakan ancaman keamanan paling serius yang dihadapi oleh Trump. Trump sebelumnya pernah berjanji akan mencegah Korut menyerang AS dengan senjata nuklirnya. Dia bahkan sudah mempersiapkan sejumlah opsi untuk menangani hal tersebut, termasuk di antaranya melakukan aksi serangan militer.
Korut menegaskan, pengembangan program nuklir dilakukan dengan tujuan untuk pertahanan diri sendiri. Korut sudah mengingatkan AS bahwa mereka akan menyerang dengan senjata nuklir untuk setiap agresi yang dilakukan. Korut juga mengancam untuk menyerang Korea Selatan dan Jepang.
Menteri Pertahanan AS Jim Mattis pada Jumat (22/4) mengatakan, pernyataan terbaru Korut sangat provokatif, namun terbukti omong kosong dan tidak bisa dipercaya.
"Kita semua sudah mendengar omong kosong mereka berulang kali. Kata-kata mereka terbukti tidak benar," kata Mattis.