Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SHENZHEN. Kota Chengdu di China barat daya mengumumkan lockdown alias penguncian terhadap 21,2 juta penduduknya, saat meluncurkan empat hari tes Covid-19 di seluruh kota guna memerangi wabah.
Mengutip Reuters, penduduk Chengdu, ibu kota Provinsi Sichuan, diperintahkan untuk tinggal di rumah mulai pukul 6 sore pada Kamis (1/9), dengan satu rumahtangga hanya boleh mengirim satu orang per hari untuk berbelanja kebutuhan, Pemerintah Chengdu mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Chengdu, yang melaporkan 157 kasus Covid-19 lokal pada Rabu (31/8), adalah kota terbesar di China yang lockdown sejak Shanghai pada April dan Mei lalu. Masih belum jelas, apakah penguncian akan dicabut setelah tes massal berakhir pada Minggu (4/9).
Kota-kota besar lainnya termasuk Shenzhen di selatan dan Dalian di timur laut China juga meningkatkan pembatasan mobilitas pada pekan ini, mulai dari persyaratan kerja dari rumah hingga penutupan bisnis hiburan di beberapa distrik.
Baca Juga: Jutaan Orang di Sekitar Beijing Terkunci, Lockdown Jelang Kongres Partai Komunis
Penguncian Chengdu memicu panic buying kebutuhan pokok di antara penduduk.
"Saya menunggu dalam antrean yang sangat panjang untuk mendapatkan bahan makanan di dekat rumah saya," kata Kya Zhang, 28 tahun, kepada Reuters seraya menambahkan, dia khawatir tentang akses ke makanan segar jika penguncian berlanjut.
Menurut Ekonom Hwabao Trust Nie Wen, karena Chengdu bertindak cepat untuk melakukan penguncian, tidak mungkin untuk melihat pengulangan kejadian serupa selama dua bulan di Shanghai.
Volvo Cars, produsen mobil asal Swedia, menyatakan, akan menutup sementara pabriknya di Chengdu.
Penerbangan ke dan dari Chengdu secara dramatis dibatasi, menurut data Flight Master. Pada Kamis pukul 10 pagi waktu setempat, 398 penerbangan dibatalkan di Bandara Shuangliu. Di Bandara Tianfu, 725 penerbangan dibatalkan.
