Reporter: Rika Theo, Bloomberg |
SIINGAPURA. Temasek Holdings Pte melaporkan nilai asetnya mencapai rekor tertinggi dengan bertambah 2,6% pada tahun fiskal yang lalu. Akan tetapi, Temasek harus menerima penurunan laba 16% akibat sumbangan pemasukan dari berbagai unitnya yang menurun karena krisis.
Aset perusahaan investasi nasional Singapura ini naik menjadi S$ 198 miliar di tahun fiskal yang berakhir pada 31 Maret. Laba bersihnya merosot menjadi S$ 10,7 miliar, dari S$ 12,7 miliar tahun sebelumnya.
“Kami melihat risiko penularan krisis dari Eropa yang berpotensi signifikan. Namun di saat kondisi yang sangat menantang ini, fleksibilitas finansial dan investasi jangka panjang akan memungkinkan kami memanfaatkan peluang,” kata Chia Song Hwee, Head of Strategy and Credit Portfolio Temasek hari ini.
Ini menjelaskan, mengapa di tengah krisis yang menerjang Eropa dan Amerika Utara, Temasek justru menambah investasinya di kedua kawasan itu. Tahun lalu, investasi Temasek di sana hanya 8%, tapi sekarang portofolio tersebut bertambah jadi 11%. Investasi di sektor energinya juga berlipat dua menjadi 6% dari total asetnya.
Akan tetapi, di Asia, kepemilikan Temasek justru berkurang, dari 45% menjadi 42%. Sementara aset Temasek di Singapura turun dari 32% menjadi tinggal 30% dari total kepemilikannya.
Temasek menanamkan S$ 22 miliar investasi baru tahun lalu. Kebanyakan adalah untuk sektor energi dan sektor bahan baku lainnya. Ini termasuk S$ 2 miliar investasi di FTS International, produsen gas shale di Amerika Serikat (AS) dan S$ 1,3 miliar di Mosaic Co, produsen pupuk AS.
“Sektor-sektor seperti energi, bahan baku, dan consumer goods penting sebagai penggerak pertumbuhan secara demografis,” kata Chief Executive Officer Temasek Ho Ching. Menurutnya, urbanisasi dan pertumbuhan populasi kelas menengah terus tumbuh untuk mendukung transformasi Asia dan negara-negara lain yang ekonominya sedang tumbuh.
Sementara itu, divestasi Temasek tahun lalu mencapai S$ 15 miliar. Ini meliputi penjualan saham di Avago Technologies Ltd., PT Chandra Asri Petrochemical, Hutchison Port Holdings Trust, ICICI Bank Ltd. dan Kaisa Group Holdings Ltd..