Reporter: Edy Can | Editor: Edy Can
SINGAPURA. Perekonomian Singapura tampaknya mulai pulih. Tahun ini, Negeri Merlion ini berharap perekonomiannya bisa tumbuh 15% setelah ekspansi industri manufaktur melejit pada kuartal kedua tahun ini.
Dalam siaran persnya, Kementerian Perdagangan dan Industri Singapura mengatakan GDP pada kuartal kedua naik 19,3% bila dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, bila dihitung secara tahunan, GDP itu naik sebesar 26%.
"Pertumbuhan ini didorong oleh bangkitnya industri biomedical dan ekspansi industri elektronik akibat membaiknya permintaan dunia," demikian rilis kementerian itu.
Industri jasa konstruksi tumbuh 13,5% sementara industri jasa naik 11,4%. Kementerian Perdagangan dan Industri ini juga merevisi pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama dari 15,5% menjadi 16,9%. Kementerian ini juga mengubah perkiraan pertumbuhan dalam negeri dari kisara 7%-9% menjadi 13% samapi dengan 15%.
Untuk semester kedua ini, Kementerian tersebut memperkirakan pertunbuhan ekonomi akan mulai melamban seiring dengan melonjaknya angka pengangguran dan krisis utang yang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa. "Permintaan yang melempem di Amerika Serikat dan Eropa membuat aktivitas industri dan merendahkan harapan bagi industri manufaktur di Asia," katanya.