Sumber: Reuters | Editor: Sanny Cicilia
BEIJING. Ekonomi China berjalan dengan kecepatan paling lambat selama 18 bulan terakhir. Sepanjang Januari - Maret 2014, menurut Biro Statistik Nasional, perekonomian China bertumbuh 7,4% dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Pelambatan ekonomi China merefleksikan transformasi model ekonomi saat ini," kata Shen Laiyun, Jurubicara Biro Statistik Nasional China. Dia menegaskan, tidak ada perubahan fundamental, dan perekonomian melaju sesuai dengan ekspektasi pemerintah.
Jika dibandingkan periode Oktober-Desember, perekonomian China melaju 1,4%, terpelan selama dua tahun terakhir.
Andai China berjalan dengan kecepatan ini terus, Dariusz Kowalczyk, analis Credit Agricole memperkirakan, pertumbuhan ekonomi tahunan China bisa hanya sekitar 5,8%.
Pemerintah China sejatinya mengejar pertumbuhan ekonomi 7,5%. Pemerintah berusaha menggerakkan ekonomi dengan memangkas pajak untuk sektor usaha kecil hingga mempercepat pembangunan rel kereta api, tanpa berencana menambah jumlah utang.
Pemerintah juga berupaya meningkatkan konsumsi dalam negeri, mengurangi ketergantungan ekspor impor, sembari menjaga inflasi tak terbang.
Hasilnya tidak buruk. Pertumbuhan konsumsi retail 12,2% di akhir Maret lalu, mengobati kekhawatiran ketika produksi manufaktur hanya tumbuh 8,8%.
"Pemerintah terlihat masih nyaman dengan pertumbuhan ekonomi saat ini," kata Julian Evans-Pritchard, Ekonom di Capital Economics. Dia menilai, pemerintah China belum merasa terdesak untuk meluncurkan stimulus besar untuk mendorong perekonomiannya.