kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.600   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.089   173,32   2,19%
  • KOMPAS100 1.119   28,59   2,62%
  • LQ45 796   23,97   3,10%
  • ISSI 285   3,86   1,37%
  • IDX30 415   14,34   3,58%
  • IDXHIDIV20 470   17,22   3,80%
  • IDX80 124   2,97   2,46%
  • IDXV30 133   4,48   3,48%
  • IDXQ30 131   4,31   3,39%

Kuartal pertama, pertumbuhan ekonomi China 7,4%


Rabu, 16 April 2014 / 17:05 WIB
Kuartal pertama, pertumbuhan ekonomi China 7,4%
ILUSTRASI. Ruang pamer Nissan, Pondok Gede. KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Sumber: Reuters | Editor: Sanny Cicilia

BEIJING. Ekonomi China berjalan dengan kecepatan paling lambat selama 18 bulan terakhir. Sepanjang Januari - Maret 2014, menurut Biro Statistik Nasional, perekonomian China bertumbuh 7,4% dibanding periode yang sama tahun lalu.

"Pelambatan ekonomi China merefleksikan transformasi model ekonomi saat ini," kata Shen Laiyun, Jurubicara Biro Statistik Nasional China. Dia menegaskan, tidak ada perubahan fundamental, dan perekonomian melaju sesuai dengan ekspektasi pemerintah.

Jika dibandingkan periode Oktober-Desember, perekonomian China melaju 1,4%, terpelan selama dua tahun terakhir.

Andai China berjalan dengan kecepatan ini terus, Dariusz Kowalczyk, analis Credit Agricole memperkirakan, pertumbuhan ekonomi tahunan China bisa hanya sekitar 5,8%.

Pemerintah China sejatinya mengejar pertumbuhan ekonomi 7,5%. Pemerintah berusaha menggerakkan ekonomi dengan memangkas pajak untuk sektor usaha kecil hingga mempercepat pembangunan rel kereta api, tanpa berencana menambah jumlah utang.

Pemerintah juga berupaya meningkatkan konsumsi dalam negeri, mengurangi ketergantungan ekspor impor, sembari menjaga inflasi tak terbang.

Hasilnya tidak buruk. Pertumbuhan konsumsi retail 12,2% di akhir Maret lalu, mengobati kekhawatiran ketika produksi manufaktur hanya tumbuh 8,8%.

"Pemerintah terlihat masih nyaman dengan pertumbuhan ekonomi saat ini," kata Julian Evans-Pritchard, Ekonom di Capital Economics. Dia menilai, pemerintah China belum merasa terdesak untuk meluncurkan stimulus besar untuk mendorong perekonomiannya.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×