kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kudeta Militer di Burkina Faso Mendapat Dukungan Rakyat


Selasa, 25 Januari 2022 / 09:50 WIB
Kudeta Militer di Burkina Faso Mendapat Dukungan Rakyat
ILUSTRASI. Presiden Burkina Faso Roch Marc Christian Kabore mengadakan kampanye terakhirnya menjelang pemilihan presiden, di Ouagadougou, Burkina Faso, 20 November 2020. REUTERS/Zohra Bensemra


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - OUAGADOUGOU. Militer Burkina Faso pada hari Senin (24/1) mengumumkan telah menggulingkan pemerintahan Presiden Roch Kabore. Saat ini militer juga menangguhkan konstitusi, membubarkan pemerintah dan majelis nasional, dan menutup perbatasan negara.

Pengumuman pengambilalihan kekuasaan ditandatangani langsung oleh Letnan Kolonel Paul-Henri Sandaogo Damiba dan dibacakan oleh petugas lain di televisi pemerintah pada hari Senin. 

Pihak militer menegaskan bahwa pengambilalihan kekuasaan dilakukan tanpa kekerasan dan semua pejabat yang ditahan ada di tempat yang aman. Meskipun demikian, keberadaan Kabore sampai saat ini masih belum diketahui.

Pernyataan itu dibuat atas nama entitas yang selama ini tidak pernah muncul, yaitu Gerakan Patriotik untuk Perlindungan dan Pemulihan atau MPSR.

"MPSR, yang mencakup semua bagian tentara, telah memutuskan untuk mengakhiri jabatan Presiden Kabore hari ini," bunyi pernyataan tersebut, sebagaimana dikutip Reuters.

Baca Juga: AS: Senjata Iran adalah Penyebab Perang Yaman Masih Berlanjut

Militer Burkina Faso mengatakan bahwa kudeta merupakan respons atas memburuknya situasi keamanan dan ketidakmampuan Kabore untuk menyatukan negara dari beragam kekacauan, termasuk pemberontakan kelompok Islam.

MPSR berjanji akan segera mengatur waktu untuk membawa kembali Burkina Faso ke tatanan konstitusional yang pasti dalam jangka waktu yang wajar. Mereka juga akan berkonsultasi dengan berbagai kelompok masyarakat.

Kudeta militer ini langsung mendapat kecaman dari Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. PBB mendesak agar militer Burkino Faso untuk menahan aksinya dan meletakkan senjata.

"Kami mengutuk keras setiap upaya pengambilalihan pemerintah dengan kekuatan senjata di Burkina Faso dan menyerukan para pemimpin kudeta untuk meletakkan senjata mereka," ungkap juru bicara PBB dalam pernyataan resmi.

Baca Juga: Presiden Kazakhstan: Tujuan Utama Kerusuhan Ini adalah Kudeta

Mendapat dukungan warga

Kudeta militer terjadi dua hari setelah kekacauan di ibu kota Ouagadougou. Pada hari Minggu (23/1), serangkaian penembakan meletus di kamp-kamp tentara dalam protes menuntut lebih banyak sumber daya untuk memerangi gerilyawan Islam.

Dikutip dari Reuters, ratusan penduduk berkumpul di Place de la Nation pusat Ouagadougou untuk menunjukkan dukungan mereka terhadap kudeta.

Militan Islam menguasai sejumlah wilayah Burkina Faso dan telah memaksa penduduk di beberapa daerah untuk mematuhi hukum Islam yang keras. 

Baca Juga: Dewan Keamanan PBB Mengutuk Aksi Kekerasan Militer Myanmar yang Tewaskan 35 Orang




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×