kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.866.000   -20.000   -1,06%
  • USD/IDR 16.529   -26,00   -0,16%
  • IDX 7.059   79,06   1,13%
  • KOMPAS100 1.024   12,18   1,20%
  • LQ45 798   11,34   1,44%
  • ISSI 222   1,58   0,72%
  • IDX30 416   6,84   1,67%
  • IDXHIDIV20 491   8,63   1,79%
  • IDX80 115   1,37   1,20%
  • IDXV30 117   0,85   0,73%
  • IDXQ30 136   2,16   1,62%

Kulitnya buat obat, lebih dari setengah populasi keledai terancam


Jumat, 22 November 2019 / 04:00 WIB
Kulitnya buat obat, lebih dari setengah populasi keledai terancam


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Masyarakat yang tinggal di dekat rumah jagal keledai di Kenya dan Botswana juga telah melaporkan lubang limbah yang terpapar berisi bangkai keledai, setelah mengambil kulitnya. Ini mencemari pasokan air lokal dan menggundang hama.

Peneliti Donkey Sanctuary menambahkan, tekanan pada pemasok juga menyebabkan peningkatan pencurian keledai, mengancam mata pencaharian 500 juta orang di dunia yang tergantung pada hewan untuk mengangkut barang dan pekerjaan pertanian.

Baca Juga: Tiru China, pemerintah berencana sewakan hewan langka ke negara lain

Tapi, sejumlah negara mulai berbalik melawan perdagangan kulit keledai. Botswana, Senegal, Mali, Burkina Faso, dan Gambia memberlakukan pembatasan penjualan kulit keledai.

Sementara Zimbabwe memblokir rumah jagal keledai swasta yang sedang dalam proses pembangunan. Kemudian Ethiopia menutup satu-satunya tempat penjagalan yang masih berfungsi.

Donkey Sanctuary mengatakan, industri ejiao di China harus bergerak menuju sumber bahan baku yang lebih berkelanjutan, termasuk kolagen yang berasal dari keledai yang ditumbuhkan di laboratorium.



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×