kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.398.000   2.000   0,08%
  • USD/IDR 16.720   -25,00   -0,15%
  • IDX 8.394   22,17   0,26%
  • KOMPAS100 1.163   4,71   0,41%
  • LQ45 846   4,70   0,56%
  • ISSI 294   1,64   0,56%
  • IDX30 443   1,78   0,40%
  • IDXHIDIV20 507   -0,02   0,00%
  • IDX80 131   0,54   0,42%
  • IDXV30 136   -0,99   -0,72%
  • IDXQ30 140   0,26   0,19%

Kunjungan Kerajaan Bernuansa Geopolitik: Apa yang Diincar China dari Thailand?


Jumat, 14 November 2025 / 06:27 WIB
Kunjungan Kerajaan Bernuansa Geopolitik: Apa yang Diincar China dari Thailand?
ILUSTRASI. China menggelar penyambutan karpet merah untuk Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn, dalam kunjungan resmi pertamanya ke Beijing. REUTERS/Athit Perawongmetha


Sumber: South China Morning Post | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - China menggelar penyambutan karpet merah untuk Raja Thailand, Maha Vajiralongkorn, dalam kunjungan resmi pertamanya ke Beijing. Ini merupakan sebuah perjalanan yang menandai 50 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

Mengutip South China Morning Post, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri China, kunjungan kenegaraan ini, yang dilakukan atas undangan Presiden Xi Jinping, menjadikan China “negara besar pertama” yang resmi dikunjungi Raja Thailand sejak ia naik takhta pada 2016. 

Pemerintah Thailand pada Minggu menyatakan bahwa kunjungan ini akan “semakin mempererat persahabatan yang telah berlangsung lama antara kedua negara”.

Biro Rumah Tangga Kerajaan Thailand menambahkan bahwa kunjungan tersebut juga akan meningkatkan “keakraban dan saling pengertian” dalam hubungan antarwarga kedua negara.

Pada Jumat, raja dan Ratu Suthida dijadwalkan bertemu Xi dan istrinya, Peng Liyuan, di Great Hall of the People, disusul audiensi dengan Perdana Menteri Li Qiang. Kedua pasangan tersebut juga diperkirakan menghadiri jamuan makan malam kenegaraan pada malam harinya.

Selama perjalanan, raja dan ratu akan mengunjungi sejumlah institusi yang menampilkan perkembangan China di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi ruang angkasa.

Baca Juga: China Ultimatum Jepang: Sentuh Taiwan, Siap-Siap Diserang Balik!

Institusi tersebut antara lain Beijing Humanoid Robotics Innovation Centre, China Academy of Space Technology, China Astronaut Scientific Research and Training Centre, dan Beijing Aerospace Control Centre, menurut pemerintah Thailand.

Selain itu, raja dan ratu akan meletakkan karangan bunga di Lapangan Tiananmen dan mengunjungi Museum Istana untuk menghadiri pameran yang menandai 50 tahun hubungan bilateral, sebelum kembali pada Senin malam.

Duta Besar China untuk Thailand, Zhang Jianwei, dalam artikelnya di media Thailand pekan lalu menyatakan bahwa persahabatan kedua negara “selalu bersinar terang”. Ia menyebut kunjungan raja ini akan menginspirasi “antusiasme di seluruh sektor kedua negara” untuk memperkuat kerja sama praktis.

Baca Juga: Thailand Hapus Tarif Jagung AS dan Akan Impor 1 Juta Ton

Zhang juga menekankan bahwa hubungan China–Thailand diwarnai berbagai pencapaian “yang pertama”.

Thailand merupakan negara Asean pertama yang menjalin kemitraan strategis komprehensif dengan China, dan yang pertama melakukan latihan militer gabungan dengan China yang melibatkan seluruh matra, tulisnya.

Kunjungan Raja Maha Vajiralongkorn berlangsung di tengah upaya Bangkok meredakan kekhawatiran Beijing terkait keamanan wisatawan, menyusul serangkaian kasus sindikat penipuan dan perdagangan manusia.

Pada Rabu, Thailand mengekstradisi warga negara China, She Zhijiang, yang dituduh Beijing mendirikan dan mengoperasikan kompleks judi ilegal senilai US$ 15 miliar di kota perbatasan Myanmar, Shwe Kokko. Ia ditangkap di Bangkok lebih dari tiga tahun lalu berdasarkan surat perintah China.

Dalam 10 bulan pertama tahun ini, jumlah wisatawan China yang masuk ke Thailand turun hampir 34 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, menurut data Kementerian Pariwisata dan Olahraga Thailand.

Bentrok di sepanjang perbatasan Thailand–Kamboja yang menewaskan puluhan orang juga memicu kekhawatiran Beijing mengenai stabilitas kawasan.

Tonton: Trump Datang, Kamboja Thailand Berdamai

Pada Kamis, Beijing menyatakan berharap kedua pihak dapat menahan diri dan melanjutkan konsultasi secara bersahabat untuk menemukan solusi yang dapat diterima kedua belah pihak.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lin Jian, mengatakan bahwa China akan “terus memainkan peran konstruktif dalam meredakan situasi dengan caranya sendiri”.

Kesimpulan

Kunjungan kenegaraan pertama Raja Maha Vajiralongkorn ke China menjadi momentum strategis untuk menegaskan kembali kedekatan historis Thailand–China di tengah hubungan regional yang sensitif. Beijing memanfaatkan momen 50 tahun hubungan diplomatik ini untuk menampilkan citra sebagai mitra utama Bangkok, sementara Thailand berupaya meyakinkan China terkait isu keamanan wisatawan dan stabilitas kawasan. Kunjungan ini memperlihatkan bahwa kedua negara ingin memperdalam kerja sama politik, ekonomi, dan pertahanan, sekaligus menunjukkan bahwa dinamika regional Asia Tenggara semakin dipengaruhi oleh diplomasi simbolik dan kepentingan geopolitik besar.

Selanjutnya: Peluang Industri Farmasi dari Program Pemerintah

Menarik Dibaca: Yuk, Serbu Sushi Delivery Promo dari Genki Sushi Diskon Rp 35.000 Via GrabFood




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×