Sumber: Reuters | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA) menilai rencana Uni Eropa (UE) untuk memangkas kuota impor baja secara drastis terlalu berlebihan dan dapat membebani produsen mobil dengan biaya input dan administrasi yang lebih tinggi.
Pernyataan ini disampaikan ACEA pada Rabu (8 Oktober 2025).
Rencana tersebut diajukan oleh Komisi Eropa pada Selasa, yang mengusulkan pemangkasan kuota impor baja bebas tarif hampir separuh dan penggandaan bea di luar kuota menjadi 50%, dengan tujuan melindungi keberlangsungan industri baja di Uni Eropa.
Proposal ini masih membutuhkan persetujuan pemerintah UE dan Parlemen Eropa sebelum diterapkan.
Kekhawatiran Produsen Mobil
Menurut ACEA, produsen mobil Eropa memperoleh sekitar 90% kebutuhan baja langsung dari dalam UE, namun masih perlu mengimpor baja dalam jumlah dan kualitas tertentu, terutama baja khusus otomotif, yang selalu cepat habis di bawah sistem kuota saat ini.
Baca Juga: Uni Eropa Pangkas Kuota Impor Baja Hampir 50%, Lindungi Industri Domestik
“Kami tidak menolak perlunya perlindungan bagi industri komoditas seperti baja, namun parameter yang diusulkan Komisi terlalu ekstrem dalam membatasi pasar Eropa,” ujar Direktur Jenderal ACEA, Sigrid de Vries, dalam pernyataan resmi.
Tantangan Regulasi dan Rantai Pasok Global
ACEA juga menyoroti persyaratan baru bagi importir untuk mengidentifikasi asal baja yang dicairkan dan dituangkan, aturan yang dirancang untuk mencegah manipulasi kuota. Menurut asosiasi, aturan ini akan sangat rumit diterapkan dalam rantai pasok global yang kompleks seperti industri otomotif.
ACEA menekankan perlunya keseimbangan yang lebih baik antara kepentingan produsen baja Eropa dan pengguna baja, agar industri otomotif tetap kompetitif tanpa mengorbankan pasokan yang diperlukan.