kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,14   10,84   1.19%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kuwait berduka! Veteran pembela persatuan Arab Emir Sheikh Sabah meninggal di Amerika


Rabu, 30 September 2020 / 04:00 WIB
Kuwait berduka! Veteran pembela persatuan Arab Emir Sheikh Sabah meninggal di Amerika


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - KUWAIT. Kuwait tengah berduka. Emir Kuwait Sheikh Sabah al-Ahmad al-Sabah meninggal dunia pada Selasa (29/9/2020) dalam usia 91 tahun. Emir Sheikh Sabah dikenal oleh banyak orang Arab Teluk sebagai operator diplomatik yang cerdas dan pejuang kemanusiaan.

Melansir Reuters, terkait kematian sang emir, kabinet mengumumkan saudaranya dan penerus Putra Mahkota Sheikh Nawaf al-Ahmad al-Sabah sebagai penguasa baru. Pengumuman itu dibacakan dalam sebuah pernyataan resmi di televisi pemerintah. Juru bicara parlemen menuliskan tweet bahwa Sheikh Nawaf, 83 tahun, akan dilantik pada Rabu (30/9/2020).

Sheikh Sabah telah memerintah negaa produsen minyak kaya itu sejak 2006, dan mengarahkan kebijakan luar negerinya selama lebih dari 50 tahun.

“Dengan hati yang dipenuhi dengan rasa sakit dan kesedihan untuk orang-orang Kuwait, dunia Islam dan Arab dan negara-negara di dunia, dan dengan keyakinan pada kehendak Tuhan, kabinet berduka ... Sheikh Sabah al-Ahmad al-Jaber al-Sabah eninggal di Amerika Serikat pada hari Selasa," kata pernyataan itu seperti yang dikutip Reuters.

Baca Juga: Hari ini dalam sejarah: Perang Irak-Iran pecah, jadi perang terlama di era modern

Emir telah berada di rumah sakit di AS sejak Juli 2020 setelah menjalani operasi di Kuwait bulan itu.

Bendera dikibarkan setengah tiang di Kuwait, yang mengumumkan 40 hari berkabung. "Selamat tinggal, Emir of Humanity," demikian tulisan yang tertera pada spanduk besar di jalan dekat Bursa Efek Kuwait. Kuwait Towers, tengara tepi laut yang biasanya menyala di malam hari, menjadi gelap.

Ucapan pemimpin dunia

Ucapan belasungkawa mengalir dari para pemimpin Arab dan beberapa negara di kawasan itu mengumumkan periode berkabung.

Sheikh Sabah berusaha untuk menyeimbangkan hubungan dengan tetangga Kuwait yang lebih besar - menjalin hubungan dekat dengan Arab Saudi, membangun kembali hubungan dengan bekas penjajah Irak dan menjaga dialog terbuka dengan Iran.

Dia mencoba menengahi sengketa Teluk yang membuat Riyadh dan sekutunya memberlakukan boikot terhadap Qatar, dan menjadikan penggalangan dana untuk bantuan kemanusiaan di Suriah sebagai salah satu prioritas Kuwait.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif, dalam tweet berbahasa Arab, memuji Sheikh Sabah karena mendorong "moderasi dan keseimbangan" di Kuwait dan kawasan.

“Hari ini kami kehilangan seorang kakak laki-laki dan seorang pemimpin yang bijaksana dan penuh kasih ... yang berusaha keras untuk persatuan Arab,” kata Raja Yordania Abdullah, juga di Twitter.

Baca Juga: AS: Akan ada banyak negara Arab yang menandatangani kesepakatan damai dengan Israel

Sabah mempertahankan hubungan yang kuat dengan Amerika Serikat, yang memimpin koalisi yang mengakhiri pendudukan Irak pada 1990-91 di Kuwait.

Presiden Donald Trump awal bulan ini menganugerahkan Legiun Merit AS, Panglima Tertinggi, kepada Sheikh Sabah, yang menurut Gedung Putih adalah pertama kalinya penghargaan itu diberikan sejak 1991. Putra tertua emir, Sheikh Nasser, menerima penghargaan itu.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres memuji emir sebagai "simbol kebijaksanaan dan kemurahan hati yang luar biasa, pembawa pesan perdamaian, pembangun jembatan".

Selanjutnya: Arab Saudi buka umrah untuk 4 tahap, ini jadwalnya




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×