Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia
KUWAIT. Pemerintah Kuwait mengklaim sukses menggelar debut penjualan obligasi global sebesar US$ 8 miliar. Dana segar ini akan membantu Kuwait memangkas defisit akibat pelemahan harga minyak berkepanjangan.
Kuwait menawarkan surat utang US$ 3,5 miliar bertenor limat tahun 75 basis poin di atas obligasi Amerika Serikat bertenor serupa. Sedangkan selisih obligasi US$ 4,5 miliar bertenor sepuluh tahun dipatok 100 basis poin.
"Kami mendapat permintaan kuat dari AS, MENA (Timteng dan Afrika Utara), dan Eropa," kata Wakil Perdana Menteri, Anas al-Saleh, pada Bloomberg. Dari tawaran US$ 8 miliar, permintaan yang masuk mencapai US$ 29 miliar.
Kuwait tak sendiri di antara negara produsen minyak yang mulai menjajakan surat utangnya ke pasar internasional. Tahun lalu, Arab Saudi menjual US$ 17,5 miliar dan Qatar sebesar US$ 9 miliar. Sedangkan Oman, negara Arab penghasil minyak terbesar di luar OPEC menawarkan obligasi US$ 5 miliar.
Surat utang Kuwait, produsen minyak kelima terbesar di OPEC, disematkan rating AA dari S&P Global Rating, peringkat investasi tertinggi ketiga dari atas.
Kuwait akan menggunakan dana segar ini untuk menambal defisit yang ditargetkan sebesar 7,9 miliar dinar (US$ 25,9 miliar) di tahun ini. Tahun lalu, defisit anggaran negara ini mencapai US$ 9,7 miliar dinar.
"Kami melihat transaksi ini sukses dari berbagai parameter, termasuk harga, volume dan partisipasi investor," kata Al-Saleh.