Reporter: Erindia Deviana, AFP | Editor: Edy Can
TOKYO. Japan Airlines (JAL) mulai lepas landas dari kebangkrutan. Maskapai penerbangan Jepang ini melaporkan kenaikan laba dua kali lipat pada kuartal pertama menjadi sebesar 26,9 miliar yen atau US$ 342,75 juta.
Keuntungan ini berasal dari penghematan biaya dan peningkatan produktivitas. Penjualan tiketnya sendiri naik sebesar 12,5% menjadi 286,7 miliar yen.
Melonjaknya penjualan tiket ini karena menguatnya nilai tukar yen. Penguatan nilai tukar Negeri Sakura ini mendorong warga Jepang melakukan perjalanan ke luar negeri.
Penjualan dari operasional domestik juga meningkat. Ini karena pasar telah sepenuhnya pulih dari kemerosotan permintaan pasca bencana gempa dan tsunami tahun lalu.
Kendati laba kuartal pertama meningkat, JAL belum merubah proyeksinya. Perusahaan ini menargetkan laba bersih sebesar 130 miliar yen hingga tahun fiskal yang berakhir Maret 2013 mendatang.
Sekedar mengingatkan kembali, maskapai Jepang keluar dari kebangkrutan Maret 2013 lalu. Maskapai mempunyai utang sekitar 2,32 triliun yen.
Namun hebatnya, JAL terus melanjutkan penerbangan selama proses rehabilitasi, termasuk melakukan pemotongan kerja dan rute besar-besaran. JAL menjalankan rencana pemotongan biaya agresif dipandu oleh pengusaha bernama Kazuo Inamori.