Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Samsung Electronics Co Ltd memperkirakan laba operasional kuartal ketiga melonjak 32% dibandingkan tahun sebelumnya, didorong oleh lonjakan permintaan chip memori konvensional dan chip untuk kecerdasan buatan (AI), sekaligus menandai laba tertinggi perusahaan dalam lebih dari tiga tahun terakhir.
Raksasa semikonduktor asal Korea Selatan itu memperkirakan laba operasional sebesar 12,1 triliun won (sekitar US$8,5 miliar) untuk periode Juli–September 2025, melampaui perkiraan analis yang dihimpun LSEG SmartEstimate sebesar 10,1 triliun won.
Baca Juga: Harga Minyak Menguat Selasa (14/10) Pagi, Brent ke US$63,50 & WTI ke US$59,65
Menurut laporan awal, pendapatan Samsung juga diproyeksikan naik 8,7% menjadi 86 triliun won dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Rincian kinerja tiap lini bisnis akan diumumkan pada 30 Oktober mendatang.
Lonjakan permintaan chip server dan AI dorong kinerja
Samsung, produsen chip memori terbesar di dunia, mencatat kenaikan signifikan dalam penjualan DRAM dan NAND, yang digunakan di server, ponsel pintar, dan PC.
Peningkatan ini dipicu oleh permintaan kuat dari sektor AI dan pusat data (data center), yang mendorong kenaikan harga chip secara tajam.
Baca Juga: Bursa Asia Variatif Selasa (14/10) Pagi, Pasar Global Pulih dari Tekanan Tarif AS
“Lonjakan laba kuartal ketiga sepenuhnya ditopang oleh bisnis semikonduktor,” kata Ryu Young-ho, analis senior di NH Investment & Securities Selasa (14/10/2025).
Meski pengiriman chip High Bandwidth Memory (HBM) ke klien besar seperti Nvidia berjalan lebih lambat dari perkiraan, permintaan tinggi dan pasokan yang ketat untuk chip memori konvensional membantu menutup kekurangan dari lini HBM.
“Penjualan chip tetap kuat secara keseluruhan karena kenaikan harga dan volume pengiriman. Unit foundry (pabrik chip kontrak) juga memperkecil kerugiannya berkat tingkat utilisasi yang lebih tinggi,” tambah Ryu.
Baca Juga: Emas Cetak Rekor Tertinggi Selasa (14/10) Pagi, Tembus Level US$ 4.124,79
Harga chip melonjak hingga 170%
Menurut TrendForce, harga beberapa jenis DRAM melonjak 171,8% secara tahunan pada kuartal ketiga, seiring meningkatnya kebutuhan chip untuk server dan perangkat AI.
Sejak kesuksesan ChatGPT dari OpenAI, perusahaan teknologi besar dunia mempercepat investasi jangka panjang di bidang AI infrastructure, termasuk pembangunan data center dan server berkapasitas tinggi.
Kabar kemitraan Samsung dengan perusahaan besar seperti Tesla dan OpenAI telah menenangkan kekhawatiran investor terkait prospek bisnis chip.
Baca Juga: Elon Musk: Tesla dan Samsung Electronics Meneken Kesepakatan Pasokan Chip
Namun, para analis tetap menyoroti adanya sejumlah risiko yang perlu diwaspadai antara lain kemungkinan tarif baru AS terhadap produk semikonduktor, meningkatnya perang dagang AS–China, serta pembatasan ekspor logam tanah jarang dari China yang digunakan dalam produksi chip dan peralatan manufaktur canggih.
Saham Samsung telah melonjak 75% sepanjang tahun ini, mencetak rekor tertinggi baru seiring optimisme pasar terhadap ledakan permintaan chip berbasis AI.