Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Pasar saham Asia dibuka menguat tipis pada perdagangan Selasa (14/10/2025), seiring tanda-tanda bahwa pembicaraan dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China tetap berada di jalurnya.
Namun, penguatan di kawasan masih terbatas dan tidak merata.
Baca Juga: Rekor! Harga Emas Antam Melonjak Rp 29.000 Jadi Rp 2.360.000 per Gram, Selasa (14/10)
Melansir Reuters, indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,5%, sementara kontrak berjangka S&P 500 menguat 0,3%, melanjutkan rebound di Wall Street pada sesi sebelumnya.
Pada Senin, indeks utama Wall Street berakhir naik hingga 2,2%, dipimpin saham produsen chip, setelah Presiden AS Donald Trump melunak dalam retorika soal perang dagang dengan China.
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengonfirmasi bahwa Trump masih dijadwalkan bertemu Presiden China Xi Jinping di Korea Selatan pada akhir Oktober, memulihkan optimisme pasar yang sempat tertekan pekan lalu setelah pengumuman tarif 100% terhadap impor dari China.
Baca Juga: Emas Cetak Rekor Tertinggi Selasa (14/10) Pagi, Tembus Level US$ 4.124,79
Citi dalam risetnya menilai eskalasi perang dagang kemungkinan kecil terjadi.
“Bukan semata karena cuitan menenangkan dari Presiden Trump, tapi karena China kini menjadi satu-satunya pihak dengan daya tawar kuat yang membuat AS perlu lebih fleksibel dalam negosiasi,” tulis analis Citi.
Di pasar saham regional, bursa Taiwan melonjak 2,2%, dipimpin reli saham teknologi setelah Samsung Electronics melaporkan kenaikan 32% laba operasional kuartal III-2025 dibandingkan tahun sebelumnya, melampaui ekspektasi analis.
Indeks Kospi Korea Selatan turut naik 1%, sedangkan indeks Nikkei Jepang turun 1,2% setelah pasar setempat kembali dibuka usai libur panjang. Bursa Australia juga melemah tipis 0,1%.
Di pasar mata uang, dolar AS menguat 0,1% ke ¥152,40, sementara indeks dolar yang mengukur kekuatan greenback terhadap enam mata uang utama berada di 99,289.
Baca Juga: Singapura Pertahankan Kebijakan Moneter, Pertumbuhan Ekonomi Tetap Tangguh
Trader memperkirakan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada pertemuan 29 Oktober hampir pasti terjadi, dengan probabilitas 97,8% menurut CME FedWatch.
Sementara itu, euro stabil di US$1,1566 setelah Presiden Prancis Emmanuel Macron menolak seruan untuk mundur di tengah dua mosi tidak percaya yang mengancam posisinya.
Dari pasar komoditas, harga minyak Brent naik 0,4% ke US$63,56 per barel, setelah laporan OPEC menunjukkan pasokan global tahun depan akan berimbang dengan permintaan, berbeda dari proyeksi bulan lalu yang memperkirakan defisit pasokan pada 2026.
Harga emas kembali naik 0,7% ke US$4.138,39 per ons troi, melanjutkan reli ke rekor tertinggi seiring lonjakan permintaan aset aman.
Sementara Bitcoin melemah 0,9% ke US$114.789,90 dan Ether turun 1,5% ke US$4.223,14.