kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.360.000   29.000   1,24%
  • USD/IDR 16.584   -20,00   -0,12%
  • IDX 8.171   -56,67   -0,69%
  • KOMPAS100 1.121   -1,34   -0,12%
  • LQ45 785   -2,69   -0,34%
  • ISSI 293   -1,82   -0,62%
  • IDX30 410   -1,71   -0,42%
  • IDXHIDIV20 463   0,61   0,13%
  • IDX80 124   -0,27   -0,22%
  • IDXV30 133   0,12   0,09%
  • IDXQ30 129   0,37   0,28%

Singapura Pertahankan Kebijakan Moneter, Pertumbuhan Ekonomi Tetap Tangguh


Selasa, 14 Oktober 2025 / 08:34 WIB
Singapura Pertahankan Kebijakan Moneter, Pertumbuhan Ekonomi Tetap Tangguh
ILUSTRASI. Bank sentral Singapura, Monetary Authority of Singapore (MAS), memutuskan untuk mempertahankan kebijakan moneter saat ini pada Selasa (14/10/2025), sejalan dengan ekspektasi pasar Picture taken June 28, 2017. REUTERS/Darren Whiteside/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

​KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Bank sentral Singapura, Monetary Authority of Singapore (MAS), memutuskan untuk mempertahankan kebijakan moneter saat ini pada Selasa (14/10/2025), sejalan dengan ekspektasi pasar.

Keputusan ini diambil karena pertumbuhan ekonomi negeri kota tersebut dinilai masih kuat, meski menghadapi tekanan dari kebijakan tarif Amerika Serikat (AS).

Dari 14 analis yang disurvei Reuters, sebanyak 10 memperkirakan MAS akan menahan kebijakan, sementara empat lainnya memprediksi pelonggaran.

Baca Juga: 6.000 Siswa di Malaysia Terinfeksi Influenza, Sejumlah Sekolah Ditutup

Dalam pernyataannya, MAS menegaskan akan mempertahankan laju apresiasi dolar Singapura dalam koridor kebijakan berbasis nilai tukar yang berlaku saat ini, tanpa perubahan terhadap lebar atau titik tengah dari band tersebut.

“Pertumbuhan ekonomi Singapura ternyata lebih kuat dari perkiraan, dan kesenjangan output (output gap) diperkirakan tetap positif pada 2025 serta mendekati 0% tahun depan,” tulis MAS dalam pernyataan resminya.

Ekonom OCBC, Selena Ling, menilai dampak tarif impor AS di bawah Presiden Donald Trump tidak seburuk yang dikhawatirkan sebelumnya.

“Kekhawatiran soal tarif memang masih ada, tetapi telah sedikit mereda sejak ‘liberation day’ pada April,” ujar Ling.

“Tarif memang sempat meningkat, namun kini mulai turun, dan ekonomi AS terbukti lebih tangguh dari perkiraan.”

Baca Juga: MAS Diperkirakan Tahan Kebijakan Moneter, Ekonomi Singapura Masih Tangguh

Keputusan MAS tersebut bertepatan dengan rilis data awal pemerintah yang menunjukkan ekonomi Singapura tumbuh 2,9% pada kuartal III-2025 secara tahunan, lebih tinggi dari perkiraan analis sebesar 1,9%.

Pada tinjauan terakhir bulan Juli, MAS juga menahan kebijakan setelah sebelumnya melonggarkan pada Januari dan April.

Pemerintah Singapura dijadwalkan mengumumkan proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk 2025 dan 2026 pada November mendatang.

Selena Ling memperkirakan ekonomi Singapura akan tumbuh sekitar 3% pada 2025, bahkan jika pertumbuhan kuartal IV melambat di bawah 1% year-on-year.

Sementara itu, ekonom Maybank Chua Hak Bin lebih optimistis dengan proyeksi pertumbuhan mendekati 3,5%, lebih tinggi dari perkiraan awalnya sebesar 3,2%.

Singapura saat ini menghadapi tarif dasar sebesar 10% untuk ekspor ke AS, lebih rendah dibandingkan tarif yang dikenakan terhadap negara tetangga di Asia Tenggara.

Baca Juga: Begini Cara Unik Bank Sentral Singapura (MAS) Mengatur Kebijakan Moneter

Namun, tarif sektoral seperti tarif 100% untuk produk obat bermerek masih menjadi kekhawatiran utama.

Pada Agustus lalu, pemerintah meningkatkan proyeksi pertumbuhan PDB 2025 menjadi 1,5%–2,5% dari perkiraan sebelumnya 0,0%–2,0%, setelah kinerja semester pertama yang lebih baik dari ekspektasi.

Berbeda dari kebanyakan negara lain, Singapura tidak menggunakan suku bunga sebagai instrumen utama kebijakan moneter.

MAS justru mengatur nilai tukar efektif dolar Singapura (S$NEER) agar bergerak naik atau turun terhadap mata uang mitra dagangnya dalam koridor tertentu, dengan tiga instrumen utama: kemiringan (slope), titik tengah (mid-point), dan lebar (width) dari koridor tersebut.

Selanjutnya: Demam Emas Melanda Vietnam, Kebijakan Pemerintah Ini Menjadi Biang Keroknya

Menarik Dibaca: Oppo A6 Pro Bisa Dipakai Berenang? Ada Fitur Underwater Photography Super Canggih




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×