kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Lacak kasus Covid-19, Korea Selatan akan menguji pengenalan wajah dengan teknologi AI


Senin, 13 Desember 2021 / 10:00 WIB
Lacak kasus Covid-19, Korea Selatan akan menguji pengenalan wajah dengan teknologi AI
ILUSTRASI. Women wearing masks walk in a shopping district amid the coronavirus disease (COVID-19) pandemic in Seoul, South Korea, November 29, 2021. REUTERS/Heo Ran


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  SEOUL. Dalam rangka mendeteksi orang-orang yang terinfeksi Covid-19, Korea Selatan akan menguji coba percontohan untuk menggunakan kecerdasan, pengenalan wajah, dan kamera buatan CCTV, meskipun ada terjadinya pelanggaran.

“Proyek yang didanai secara nasional di Bucheon dan akan mulai beroperasi pada Januari,” kata seorang pejabat kota dikutip dari Reuters, Senin (13/12).

Sistem ini menggunakan algoritma AI dan teknologi pengenalan wajah untuk menganalisis rekaman yang dikumpulkan oleh lebih dari 10.820 kamera CCTV dan melacak pergerakan orang yang terinfeksi serta siapapun yang memiliki kontak dekat.

Sejatinya, hal ini dilakukan yang pertama mengingat beberapa negara telah beralih ke teknologi baru dan kekuatan hukum untuk mencoba membendung gelombang infeksi COVID-19.

Baca Juga: Kasus harian Covid-19 di Korea Selatan bertahan di atas 7.000, infeksi Omicron naik

China, Rusia, India, Polandia dan Jepang serta beberapa negara bagian AS termasuk di antara pemerintah yang telah meluncurkan atau bereksperimen dengan sistem pengenalan wajah untuk melacak COVID-19.

Sistem ini dapat secara bersamaan melacak hingga sepuluh orang dalam lima hingga sepuluh menit, waktu yang dihabiskan untuk pekerjaan manual yang memakan waktu sekitar setengah jam untuk melacak satu orang.

Bucheon menerima 1,6 miliar won setara US$ 1,36 juta dari Kementerian Sains dan ICT dan menyuntikkan 500 juta won dari anggaran kota ke dalam proyek untuk membangun sistem tersebut.

Baca Juga: Pemberian vaksin booster Covid-19 ke masyarakat mendesak dilakukan



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×