kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lagi, Donald Trump minta The Fed turunkan bunga lebih besar dan lebih cepat


Rabu, 07 Agustus 2019 / 21:29 WIB
Lagi, Donald Trump minta The Fed turunkan bunga lebih besar dan lebih cepat


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menyentil Bank Sentral AS.

Ia mengatakan The Federal Reserve harus memangkas suku bunga "lebih besar dan lebih cepat" agar AS dapat bersaing dengan negara lain.

"Masalah kami adalah Federal Reserve yang terlalu bangga untuk mengakui kesalahan mereka bertindak terlalu cepat dan mengetat terlalu banyak (dan bahwa saya benar!), kata Trump.

"Mereka harus memotong suku bunga lebih besar dan lebih cepat, dan menghentikan pengetatan kuantitatif konyol mereka SEKARANG," lanjutnya Trump dalam serangkaian posting di Twitter seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Menyikapi perang mata uang, analis ini sarankan investor untuk defensif

Trump selama berbulan-bulan telah menyerukan The Fed untuk menurunkan suku bunga untuk mendukung ekonomi AS.

Baca Juga: Dulu jadi penyebab krisis Asia, baht kini diburu investor

Langkah mengejutkan Trump pada minggu lalu yakni akan mengenakan tarif baru pada impor asal China telah membuat The Fed pada posisi yang serba sulit.

Langkah Trump ini mungkin akan memaksa The Fed memotong suku bunga lebih dari yang diharapkan untuk melindungi ekonomi dari risiko kebijakan perdagangan.

Penasihat perdagangan Gedung Putih Peter Navarro pada awal pekan ini mendesak The Fed memangkas suku bunga sebanyak tiga perempat poin untuk membawa suku bunga AS sejalan dengan suku bunga di tempat lain.

Baca Juga: Penerapan tarif impor barang China oleh AS bikin biaya pebisnis dan konsumen melonjak

Sebelumnya Trump menyatakan akan mengenakan tarif 10% untuk barang-barang impor dari China senilai US$ 300 miliar mulai 1 September 2019. Ini setelah Trump menyatakan tidak puas dengan negosiasi perdagangan dengan China.

Cuitan Trump itu membuat pasar saham jatuh dan imbal hasil obligasi pemerintah jatuh ke level terendah dalam hampir tiga tahun.

Baca Juga: Ini mata uang yang diuntungkan saat terjadi currency war

Saham global telah merugi hampir US$ 2,5 triliun akibat memanasnya konflik perdagangan antara AS dengan China. Pada Senin, China membiarkan yuan merosot sebagai respons terhadap tarif terbaru AS.

Selasa (7/6), Goldman Sachs memperkirakan akan ada dua kali penurunan suku bunga The secara berturut-turut mengingat meningkatnya risiko kebijakan perdagangan membuat ekspektasi pasar untuk penurunan suku bunga jauh lebih dalam.

Baca Juga: Devaluasi Yuan Bukan Satu-satunya Senjata China Melawan Trump

Kepala Ekonom Goldman Sachs Jan Hatzius melihat peluang 75% penurunan suku bunga oleh The Fed akan dilakukan pada September dan peluang 50% pada Oktober 2019. Sebelumnya dia hanya memperkirakan dua kali pemangkasan suku bunga tahun ini.

"The Fed semakin responsif tahun ini terhadap ancaman perang dagang, ekspektasi pasar obligasi dan kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global," imbuh Hatzius seperti dilansir Reuters.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×