Reporter: Femi Adi Soempeno |
SYDNEY. Pemerintah Australia meminta warga negaranya untuk mempertimbangan kembali keperluannya untuk bepergian ke Indonesia usai meledaknya bom di dua hotel mewah di Kuningan, Jakarta.
Perdana Menteri Australia Kevin Rudd mengutuk pengeboman yang juga melukai sedikitnya 2 orang warga negara Australia; dan menyebut pengeboman ini "biadab" sekaligus "bernyali kecil".
"Kami menyarankan Anda untuk mempertimbangkan kembali jika akan bertandang ke Indonesia, termasuk Bali, dalam waktu-waktu dekat ini lantaran tingginya ancaman serangan teroris," kata Menteri Luar Negeri Australia, Jumat (17/7).
Pemerintah Australia juga meminta warga negaranya untuk meninjau kembali dengan cermat dan hati-hati, terutama di lokasi yang penjagaan keamanannya cukup rendah. Pasalnya, pemerintah negeri kanguru ini menerima informasi yang bisa dipercaya bahwa teroris kemungkinan akan terus melancarkan aksinya di Indonesia; dan Bali masih menjadi target menarik bagi teroris.
Ini bukan imbauan yang pertama kalinya. Asal tahu saja, pemerintah Australia sudah memberi peringatan terhadap warganya untuk melakukan perjalanan ke Indonesia sejak bom Bali tahuyn 2002 dan 2005 yang telah membunuh sedikitnya 92 warga negara Australia.
Berulang kali pemerintah Indonesia telah meminta Australia untuk melonggarkan kebijakan "travel warning" tersebut, yang paling terakhir bulan Februari 2009 lalu. Saat itu, pemerintah Indonesia melalui Menlu Hassan Wirajuda mengatakan bahwa mandeknya pengeboman di Indonesia oleh teroris menunjukkan bahwa kerjasama yang bagus untuk memerangi terorisme di Indonesia sudah berhasil.