Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Menurut portal berita Malaysiakini, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin akan mengundurkan diri pada hari Senin (16/8/2021).
Hal ini terjadi setelah ia kehilangan dukungan mayoritas karena pertikaian di antara koalisi yang berkuasa.
Mengutip Reuters, jika kabar mengenai pengunduran diri itu benar, maka Muhyiddin akan mengakhiri 17 bulan masa jabatannya yang penuh gejolak.
Akan tetapi, hal itu juga akan membawa lebih banyak ketidakpastian di Malaysia ketika negara itu bergulat dengan melonjaknya kasus Covid-19 dan penurunan ekonomi.
Cengkeraman Muhyiddin terhadap kekuasaan politik di Malaysia memang tak begitu kuat sejak ia menjabat pada Maret 2020 dengan suara dukungan mayoritas yang tipis.
Tekanan terhadap dirinya kian meningkat baru-baru ini setelah beberapa anggota parlemen dari partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) - blok terbesar dalam aliansi yang berkuasa - menarik dukungannya.
Baca Juga: Mosi percaya PM Malaysia Muhyiddin dijadwalkan pada 7 September 2021
Belum jelas siapa yang dapat membentuk pemerintahan berikutnya, mengingat tidak ada mayoritas yang jelas di parlemen, atau apakah pemilihan dapat diadakan selama pandemi.
Hal ini akan tergantung pada konstitusional kerajaan, Raja Al-Sultan Abdullah, untuk memutuskan apa yang terjadi selanjutnya.
Baca Juga: Malaysia longgarkan pembatasan Covid-19 untuk warga yang sudah divaksinasi penuh
Malaysiakini melaporkan pada hari Minggu, menurut Mohd Redzuan Md Yusof, seorang menteri di departemen perdana menteri, Muhyiddin akan mengajukan pengunduran dirinya kepada raja pada hari Senin.
Reuters tidak dapat menghubungi Mohd Redzuan dan kantor perdana menteri tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.