kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lebih dari 100 kendaraan militer AS dilaporkan bergerak memasuki wilayah Suriah


Senin, 29 November 2021 / 12:09 WIB
Lebih dari 100 kendaraan militer AS dilaporkan bergerak memasuki wilayah Suriah
ILUSTRASI. Anak-anak di Kota Erbil, Irak, melambaikan tangan pada pasukan militer AS yang baru kembali dari wilayah utara Suriah, 21 Oktober 2019.


Sumber: Sputnik News | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - DAMASKUS. Iring-iringan kendaraan militer AS terlihat meninggalkan Irak dan memasuki provinsi Hasaka, Suriah, pada hari Minggu (28/11). Kendaraan bergerak dalam dua kelompok dengan jumlah lebih dari 100 unit.

Dilansir dari Sputnik News, konvoi dilaporkan terdiri dari 100 truk yang membawa kontainer dengan kargo yang tidak diketahui, kemungkinan besar berisi bahan logistik dan truk pendingin.

Konvoi pertama dilaporkan terdiri dari sekitar 60 kendaraan, sedangkan yang kedua memiliki sekitar 40 kendaraan.

Baca Juga: PBB: Kelompok ISIS sudah muncul di hampir seluruh wilayah Afghanistan

Kendaraan militer AS ini terlihat menyeberang ke wilayah Suriah dari Irak melalui penyeberangan Al-Waleed. Kedua kelompok bergerak di bawah perlindungan beberapa kendaraan lapis baja.

Militer AS nampaknya akan tetap hadir di Suriah dengan dalih memerangi kelompok Daesh, atau ISIS, meskipun telah menyatakan bahwa kelompok teroris itu sudah dikalahkan. AS juga diketahui tidak memiliki mandat Dewan Keamanan PBB atau undangan dari pemerintah terpilih di Damaskus untuk membenarkan pengerahan pasukannya di negara itu.

Suriah, Iran, dan Rusia telah berulang kali menyatakan keberatannya atas kehadiran militer AS di Suriah. AS berkelit bahwa pasukannya tetap tinggal untuk mencegah sumber daya minyak lokal jatuh ke tangan teroris.

Di sisi lain, pemerintah Suriah bersikeras bahwa AS sebenarnya terlibat dalam pencurian sumber daya minyak negara.

Bertekad untuk terus memerangi ISIS

Melalui akun Twitter resminya hari Minggu (14/11), Kedutaan Besar AS menuliskan, Daesh atau ISIS telah menimbulkan ancaman langsung bagi rakyat Suriah dan kepentingan keamanan nasional AS. 

Baca Juga: Militer AS bertekad untuk tetap hadir di Suriah demi memerangi ISIS

Atas dasar itu, AS menegaskan komitmennya untuk terus memerangi ISIS di Suriah dengan tetap menempatkan pasukannya di sana.

"Kehadiran militer kami akan terus dilakukan untuk memastikan bahwa ancaman kelompok teroris dihilangkan. Rakyat Suriah dan Amerika tidak pantas mendapatkan yang kurang dari ini," tulis Kedutaan Besar AS.

Dengan tujuan memerangi ISIS, AS telah memberikan pelatihan militer dan banyak truk dukungan militer kepada milisi Kurdi di Suriah (YPG). AS bermitra dengan YPG di timur laut Suriah dalam perjuangannya melawan kelompok teroris ISIS.

Dukungan AS kepada YPG ini ditentang oleh Turki, rekannya di NATO, karena YPG dilihat sebagai kelompok yang menjadi ancaman bagi Turki dan meneror penduduk setempat dengan menghancurkan rumah mereka dan memaksa mereka untuk melarikan diri.

Turki sendiri telah melakukan operasi kontra-terorismenya sendiri dan berhasil mengusir sejumlah besar teroris dari wilayah tersebut.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×