kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.908.000   -6.000   -0,31%
  • USD/IDR 16.313   10,00   0,06%
  • IDX 7.192   51,54   0,72%
  • KOMPAS100 1.027   0,61   0,06%
  • LQ45 779   -0,14   -0,02%
  • ISSI 237   2,91   1,24%
  • IDX30 402   -0,27   -0,07%
  • IDXHIDIV20 464   1,04   0,22%
  • IDX80 116   0,22   0,19%
  • IDXV30 118   1,12   0,95%
  • IDXQ30 128   -0,16   -0,12%

Lepas dari Grup Samsung, langsung tancap gas (2)


Rabu, 26 Juli 2017 / 11:22 WIB
Lepas dari Grup Samsung, langsung tancap gas (2)


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Tri Adi

Sebagai pemimpin, Lee Jay Hyun mampu menunjukkan kinerjanya selama memimpin CJ Group. Perusahaan yang awalnya merupakan anak usaha Samsung Group tersebut, aktif melancarkan ekspansi, terutama mendiversifikasi kegiatan usaha. Beranjak dari perusahaan makanan, minuman dan farmasi, CJ Group kini telah menjadi perusahaan multinasional yang juga membidangi bisnis media, hiburan, keuangan, informasi dan komunikasi serta logistik. Kepiawaian Lee Jay Hyun  memimpin CJ Group, pantas diacungi jempol. Di bawah kendalinya, bisnis CJ Group kian berkibar.

Semula, bisnis CJ Group yang dahulu bernama Cheil Jedang ini hanya fokus pada usaha makanan, minuman dan farmasi. Meski telah berkembang sejak awal berdiri di tahun 1953, hal tersebut tidak cukup memuaskan Jay Hyun, yang menilai potensi CJ Group jauh di atas pencapaiannya kala itu.

Alumnus fakultas seni Korea University tersebut tidak ingin menyia-nyiakan kepercayaan yang telah diberikan sang kakek, Lee Byung Chull, yang telah mewariskan CJ Group kepadanya. Dia tahu benar bagaimana seluk-beluk CJ Group, karena saat bergabung bersama perusahaan ini, cucu dari pendiri Samsung Group ini tidak begitu saja langsung duduk di "kursi empuk".

Jay Hyun  meniti karier sebagaimana layaknya orang lain. Baru setelah 13 tahun bergabung bersama CJ Group, ia akhirnya bisa menjabat wakil presiden direktur. Sejurus kemudian, posisi presiden direktur pun diembannya.

Pasca-spin off dari Samsung Group pada Februari 1997, CJ Group menjadi perusahaan independen. Ekspansi berlanjut, CJ Group terjun ke bisnis media, hiburan, keuangan, informasi dan komunikasi, dan juga logistik.

Salah satu jejak ekspansi CJ Group juga terdapat di Indonesia, berupa pabrik industri kimia dasar milik PT Cheil Jedang Indonesia (CJI) dengan produk berupa asam nukleat. CJ Group juga memilki usaha restoran keluarga bernama VIPS.

Strategi diversifikasi bisnis tak ayal menjadi lokomotif kesuksesan CJ Group. Jay Hyun  mendorong kinerja keuangan CJ Group semakin menggelembung. Hingga akhir tahun 2016, pendapatan CJ Group meningkat 13,20% menjadi 24 triliun won atau setara US$ 26,82 miliar dari tahun 2015 yang sebesar 21,2 triliun won.

Perolehan tersebut juga mengantarkan Jay Hyun masuk jajaran orang kaya dunia. Forbes mencatat, kekayaan Jay Hyun mencapai US$ 2,1 miliar per Juli 2017. Harta ini membawa Lee Jay Hyun berada di posisi ke 973 orang terkaya di dunia.

Sebagai pemimpin, ada saja cara Jay Hyun  untuk menciptakan kondisi bekerja yang menyenangkan. Semisal pada tahun 1999, ia membebaskan karyawannya untuk memakai pakaian santai semi kasual saat bekerja. Dia juga menghilangkan kultur senioritas serta lebih mengapresiasi kerja setiap karyawan di segala posisi dan jabatan. Kebijakan Jay Hyun  menyebabkan karyawan berkerja dengan senang dan merasa dihargai. Tidak heran bila kemudian CJ Group berhasil terpilih menjadi salah satu perusahaan papan atas di Korea Selatan.

Selama sembilan tahun, antara periode 1990–1999, Jay Hyun  juga sukses membawa CJ Group terjun ke pasar global. Pada tahun 2002, CJ Group konsen terhadap gaya hidup. Pada akhirnya CJ Group mendirikan CJ Entertainment yang kemudian mengakuisisi 39 pusat perbelanjaan dan pembentukan Foodville. Tak berlangsung lama, CJ Group juga membuka CGV Gold Class yakni teater premium pertama di Korea Selatan.

Sejak resmi menyandang status Chief Executive Officer (CEO) CJ Group pada 2002, Jay Hyun  memiliki pandangan jauh ke depan. Dia pun mencanangkan konsep bisnis CJ Group hingga tahun 2020 mendatang.

CJ Group, menurut Jay Hyun, memiliki visi jangka panjang ke depan yakni sebagai “Great CJ”. Dari keseluruhan lini bisnisnya, di tahun 2020 ia berharap, CJ Group bisa meraup pendapatan sebanyak 100 triliun won. Asal tahu saja, pada akhir tahun 2016, pendapatan CJ Group mencapai 24 triliun won, naik 13,20% dari tahun 2015 yang sebesar 21,2 triliun won.           

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×