kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lewat stimulus dan vaksin, AS percaya diri ekonomi bakal tumbuh di 2021


Minggu, 07 Maret 2021 / 15:03 WIB
Lewat stimulus dan vaksin, AS percaya diri ekonomi bakal tumbuh di 2021
ILUSTRASI. A nearly empty Palisades Center Mall retail center is pictured in West Nyack, New York, U.S., February 3, 2021. REUTERS/Mike Segar


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Partai Demokrat Amerika Serikat (AS) tinggal selangkah lagi meloloskan paket stimulus sebesar US$ 1,9 triliun dan mempercepat vaksinasi Covid-19. Prospek ekonomi AS pun jauh lebih cerah dibandingkan pencapaian di awal Januari 2021. 

Survei bulanan Bloomberg terbaru menilai, pertumbuhan tahunan AS pada kuartal I 2021 akan berada di level 4,8%. Proyeksi itu dua kali lebih cepat dari ekspektasi responden atau jajak pendapat ekonom dua bulan lalu. 
Melansir artikel Bloomberg, Minggu (7/3) untuk setahun penuh, produk domestik bruto (PDB) diproyeksikan naik 5,5%, praktis menjadi yang tercepat sejak 1984 dan naik dari perkiraan di Januari 2021 sebesar 4,1%. 

Setelah pemungutan suara pertama pada bulan Januari di Georgia, Demokrat mendapatkan dua kursi Senat untuk memenangkan pemilihan dari Partai Republik kendati tipis. Para ekonom ummumnya menyinggung perihal paket bantuan pandemi senilai US$ 1 triliun. Demokrat pun sudah kompak untuk mendorong Rencana Undang-Undang (RUU) tersebut yang hampir dua kali lipat dari nilai awal. 

Namun, tidak ada senator Republik yang memilih rencana itu pada hari Sabtu. Langkah selanjutnya akan bergantung pada DPR dalam pemungutan suara terakhir, yang diharapkan berlangsung pada Selasa (9/3). 

Baca Juga: Korea Selatan mengurangi skala latihan militer dengan AS imbas pandemi Covid-19

Presiden Joe Biden, sudah berbicara pada hari Sabtu setelah pemungutan suara Senat, mencari dukungan untuk mendorong perekonomian. "Ini akan menciptakan jutaan pekerjaan baru," kata Biden dalam Konferensi Pers di Gedung Putih. Dia juga menambahkan, akan ada lebih dari 6 juta pekerjaan baru yang akan muncul dengan sendirinya, dan meningkatkan PDB sebesar US$ 1 triliun. 

Bukan cuma itu, kebijakan Biden juga akan melanjutkan kajian perihal stimulus US$ 1.400 untuk jutaan warga Amerika, dikombinasikan dengan tunjnangan pengangguran tambahan dan percepatan vaksinasi. 

Kepala Ekonom di Ameherst Pierpont Securities LLC Stephen Stanley mengatakan tunjangan tambahan untuk pengangguran dan percepatan vaksinasi, sudah pasti akan membantu mempertahankan pertumbuhan sepanjang tahun. "Pemerintah akan memacu adrenalin dalam waktu singkat," kata Stanley. 

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2021 diperkirakan akan menguat. Tapi di sisi lain, ekonom tetap menyorot agenda legistatif Biden, yakni rencana jutaan dolar yang berfokus pada infrastruktur. 

Pelonggaran pembatasan aktivitas dan meningkatkan vaksinasi di sisi lain akan memungkinkan peningkatan belanja masyarakat, yang bakal menjadi mesin penggerak ekonomi tahun ini. Sementara itu, putaran lain stimulus diatur untuk mendorong pertumbuhan ke tren pra-pandemi pada pertengahan tahun. 

Hanya saja, dengan anggaran sebesar US$ 1,7 triliun juga berarti akan ada penghematan ekstra yang lebih banyak. Terutama dari sisi belanja negara. Demokrat berharap paket itu bisa mendapat dukungan bipartisan, tetapi Partai Republik dan beberapa anggota Demokrat moderat cenderung khawatair tentang skema pendanaan kebijakan tersebut.

Kabar baiknya, dalam laporan terbaru mengenai peningkatan ekonomi AS, penjualan ritel naik signifikan pada Januari 2021 dalam tujuh bulan terakhir. Kemudian, pertumbuhan sektor manufaktur AS berkembang pada laju tercepat dalam tiga tahun terakhir di bulan Februari. 

Meski begitu, pasar tenaga kerja masih membutuhkan waktu lebih panjang untuk pulih. Meski ada peningkatan lapangan kerja yang lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Februari 2021 lalu, walau masih jauh di bawah tingkat pra-pandemi. 

Selanjutnya: Lewat pemungutan suara, Senat AS setujui rencana bantuan Covid-19 US$ 1,9triliun




TERBARU

[X]
×