kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Lockheed Martin: Permintaan Sistem Pertahanan Rudal Meningkat Sejak Perang Ukraina


Rabu, 20 April 2022 / 13:39 WIB
Lockheed Martin: Permintaan Sistem Pertahanan Rudal Meningkat Sejak Perang Ukraina
ILUSTRASI. Tentara AS berdiri di samping sistem rudal Patriot AS di pangkalan militer Turki di Gaziantep, Turki tenggara, 10 Oktober 2014.


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Invasi Rusia ke Ukraina memberi keuntungan tersendiri bagi produsen senjata nomor satu AS, Lockheed Martin. Perusahaan itu pada hari Selasa (19/4) mengaku bahwa permintaan sistem pertahanan rudal telah meningkat sejak konflik perang Ukraina meletus.

CEO Lockheed Martin Jim Taiclet mengatakan bahwa perusahaannya kini menerima banyak permintaan untuk Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) dan Patriot Advanced Capability (PAC-3).

"Kami mendapat sinyal permintaan untuk THAAD dan PAC-3 dari seluruh dunia. Pemerintah dunia kini berpikir bahwa memiliki kapasitas pertahanan rudal yang efektif di negara masing-masing adalah sesuatu yang bermanfaat," ungkap Taiclet, seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: AS Memberi Bantuan Militer Tambahan ke Ukraina Senilai US$800 Juta

Taiclet menyebut bahwa serangan rudal Rusia ke rumah sakit dan fasilitas publik lainnya di Ukraina telah membuka mata badan pertahanan negara di seluruh dunia.

Meski mengakui adanya peningkatan pesanan, namun laporan terbaru Lockheed Martin menunjukkan bahwa pendapatan kuartalannya turun seiring turunnya laba kuartalan sebesar 5,7%.

Penurunan laba didorong oleh buruknya kondisi rantai pasokan yang dipicu oleh pandemi Covid-19 diperparah oleh tekanan inflasi.

Namun, menegaskan kembali prospek pendapatan setahun penuh sekitar US$66 miliar. Jumlah itu sejalan dengan perkiraan banyak analis.

Unit Aeronautika Lockheed, yang membuat jet tempur F-35, telah mengalami kenaikan pendapatan 2% dibandingkan dengan kuartal yang sama tahun lalu, tetapi labanya turun 2% menjadi US$697 juta.

Baca Juga: Ekonomi Rusia Memasuki Masa Sulit Setelah Diganjar Sanksi Barat

Lockheed Martin pada kuartal lalu telah mengamankan pengiriman jet F-35, berbanding 17 unit pada periode yang sama di tahun lalu. Taiclet mengatakan Lockheed sedang bekerja untuk meningkatkan penjualan F-35 untuk tahun 2023.

Secara keseluruhan, laba bersih Lockheed turun menjadi US$1,73 miliar, atau US$6,44 per saham, pada kuartal pertama yang berakhir 27 Maret. Periode yang sama tahun lalu, labanya mencapai US$1,84 miliar, atau US$6,56 per saham.

Pada kuartal itu Lockheed juga telah mengabaikan usulan akuisisi produsen mesin roket Aerojet Rocketdyne Holdings Inc senilai US$4,4 miliar, setelah regulator antimonopoli menuntut untuk memblokir kesepakatan tersebut.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×