Sumber: Bloomberg | Editor: Tendi Mahadi
Beberapa jam sebelum pelantikan Muhyiddin, Mahathir menyerukan pemungutan suara di parlemen dan membantah klaim perdana menteri baru bahwa ia mendapat dukungan dari mayoritas anggota parlemen.
Sejak itu Mahathir telah menahan panggilannya, bahkan sampai mengatakan pada sebuah surat kabar lokal bahwa ia mengharapkan pemerintah saat ini akan bertahan hingga pemilihan berikutnya di Malaysia.
Baca Juga: Terburuk setelah Italia, Spanyol lakukan lockdown sebagian akibat corona
Pemerintah Mahathir runtuh sebagian sebagai akibat dari ketegangan mengenai apakah ia akan memenuhi janji yang dibuat selama kampanye pemilihan 2018 untuk menyerahkan kekuasaan kepada Anwar Ibrahim, yang telah lama menunggu untuk mengambil alih kekuasaan.
Sementara Anwar mengatakan kepada wartawan pada pekan lalu bahwa Mahathir tidak lagi menjadi anggota koalisi oposisi.
Hal ini pun dibantah Mahathir. "Dia selalu berkampanye untuk membuat saya mengundurkan diri lebih awal," kata Mahathir tentang Anwar.
“Anak buahnya bahkan mengatakan hal-hal buruk tentangku. Anda tahu beberapa dari mereka cukup kasar dalam pilihan kata-kata mereka," ujarnya.
Baca Juga: Wings Air tunda sementara layanan internasional rute Pontianak ke Kuching
Mahathir adalah pemimpin terlama di Malaysia, setelah menjabat sebagai perdana menteri selama sekitar seperempat abad dalam dua masa kepemimpinan.