Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - Lagi harga bitcon memecahkan rekor. Jumat (20/10), harga mata uang digital itu melonjak lagi dan sempat menyenggol harga US$ 6.000,10, atau sekitar Rp 81 juta (1US$ = Rp 13.500).
Alhasil, nilai kapitalisasi pasar bitcoin pun menggelembung dan menembus US$ 100 miliar. Kapitalisasi pasar bitcoin sudah melampaui market cap bank-bank investasi terbesar Amerika Serikat (AS) seperti Goldman Sach dan Morgan Stanley.
Mata uang virtual bitcoin telah memberikan gain lebih dari 500% di sepanjang tahun ini, jauh lebih tinggi ketimbang aset-aset lain yang dapat diperdagangkan di pasar keuangan. Cuma, pergerakan bitcoin sangat volatil.
Charles Hayter, salah satu pendiri situs analisis data Cryptocompare di London seperti dikutip Reuters mengatakan, spekulasi yang beredar di pasar bahwa China akan melunakkan aturan main soal perdagangan uang kripto membantu mengangkat harga bitcoin. Maklum, China merupakan pasar terbesar bitcoin.
Bulan lalu, otoritas moneter China melarang perdagangan bitcoin di bursa bitcoin China. China juga melarang praktik pengumpulan dana melalui penjualan token digital ke publik atau yang dikenal dengan penawaran koin awal atau initial coin offering (ICO).
Namun, banyak yang yakin larangan tersebut cuma sementara. Jason English, Vice President of Protocol Marketing Sweetbridge mengatakan, sekitar 60% pertambangan bitcoin dunia terjadi di China.
Dus, banyak investasi besar di proyek ICO datang dari pemegang mata uang kripto di China, baik secara langsung maupun tidak langsung.
"China pasti tidak ingin ditinggalkan dari pasar mata uang digital atau pengembangan aplikasi blockchain secara umum," kata English.