kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   6.000   0,39%
  • USD/IDR 16.200   -65,00   -0,40%
  • IDX 7.080   -2,93   -0,04%
  • KOMPAS100 1.048   -3,07   -0,29%
  • LQ45 822   1,36   0,17%
  • ISSI 211   -2,01   -0,94%
  • IDX30 422   2,45   0,58%
  • IDXHIDIV20 505   4,21   0,84%
  • IDX80 120   -0,32   -0,26%
  • IDXV30 123   -1,69   -1,35%
  • IDXQ30 140   1,02   0,74%

Malaysia: Pengenaan Tarif AS ke Negara Anggota BRICS Pengaruhi Pasokan Semikonduktor


Kamis, 05 Desember 2024 / 13:13 WIB
Malaysia: Pengenaan Tarif AS ke Negara Anggota BRICS Pengaruhi Pasokan Semikonduktor
ILUSTRASI. Setiap upaya Trump untuk mengenakan tarif pada BRICS karena akan memakai alternatif dolar dapat mengganggu rantai pasokan semikonduktor global. REUTERS/Florence Lo/File Photo


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia mengatakan bahwa setiap upaya oleh pemerintahan Trump untuk mengenakan tarif pada negara-negara BRICS karena mencoba menciptakan mata uang baru atau menggunakan alternatif dolar dapat menyebabkan gangguan rantai pasokan semikonduktor global.

Pengelompokan BRICS yang awalnya mencakup Brasil, Rusia, India, dan China, dan sejak itu diperluas untuk mencakup negara-negara lain.

Mengutip Reuters, Kamis (5/12), Malaysia telah mengajukan permohonan untuk menjadi bagian dari blok tersebut, yang bertujuan untuk menantang tatanan dunia yang didominasi oleh ekonomi Barat, tetapi belum secara resmi diterima sebagai anggota.

Baca Juga: Perusahaan Chip China Klaim Mampu Bertahan dengan Pembatasan Ekspor Baru AS

Menteri Perdagangan Tengku Zafrul Aziz mengatakan Malaysia sedang memantau perkembangan dengan cermat setelah Presiden terpilih AS Donald Trump mengatakan anggota BRICS akan menghadapi tarif 100% kecuali mereka berkomitmen untuk tidak menciptakan mata uang baru atau mendukung mata uang lain yang akan menggantikan dolar Amerika Serikat.

Tengku Zafrul mencatat Amerika Serikat adalah mitra dagang terbesar ketiga Malaysia dan perusahaan-perusahaan AS adalah investor utama di sektor semikonduktornya. 

Malaysia adalah pusat utama yang menyumbang sekitar 13% pengujian dan pengemasan chip global.

"Dengan demikian, setiap langkah untuk mengenakan tarif 100% hanya akan merugikan kedua belah pihak yang saling bergantung satu sama lain dalam upaya mencegah gangguan dalam rantai pasokan global," katanya dalam jawaban parlemen.

Ia menambahkan, negara-negara BRICS telah membahas pengurangan ketergantungan pada mata uang perdagangan tradisional seperti dolar AS, namun belum ada keputusan resmi yang dibuat mengenai upaya de-dolarisasi.

Baca Juga: China Serang Balik Perang Chip dengan Melarang Ekspor Mineral Strategis ke AS

Kelompok tersebut tidak memiliki mata uang yang sama, tetapi diskusi yang telah berlangsung lama mengenai subjek tersebut telah mendapatkan momentum setelah Barat menjatuhkan sanksi kepada Rusia atas perang di Ukraina.

Pada hari Senin, Rusia mengatakan setiap upaya AS untuk memaksa negara-negara menggunakan dolar akan menjadi bumerang, dan hanya memperkuat upaya di antara negara-negara untuk beralih ke mata uang nasional dalam perdagangan.



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×