kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Malaysia tidak akan memperpanjang keadaan darurat COVID-19


Senin, 26 Juli 2021 / 15:30 WIB
Malaysia tidak akan memperpanjang keadaan darurat COVID-19


Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Malaysia tidak akan memperpanjang keadaan darurat nasional yang berakhir pada 1 Agustus, kata menteri hukum Takiyuddin Hassan, Senin (26/7).

Malaysia telah berada di bawah aturan darurat sejak Januari, dengan Perdana Menteri Muhyiddin Yassin berpendapat itu diperlukan untuk mengekang penyebaran COVID-19. Tetapi para kritikus mengecam langkah itu dan menuduh perdana menteri berusaha mempertahankan kekuasaan.

Terlepas dari keadaan darurat dan penguncian yang ketat, pandemi COVID-19 di Malaysia semakin memburuk, memicu kemarahan publik. Malaysia melaporkan rekor jumlah kasus pada hari Minggu, menjadikan jumlah total infeksi melewati 1 juta. Tingkat infeksi per kapitanya adalah yang tertinggi di kawasan ini.

Menteri Takiyuddin mengatakan pemerintah tidak akan meminta raja untuk memperpanjang keadaan darurat. Dia berbicara di parlemen, yang telah ditangguhkan karena keadaan darurat tetapi bersidang untuk sesi khusus pada hari Senin.

Baca Juga: Vietnam memperpanjang penguncian Covid-19 di kota Ho Chi Minh

Malaysia adalah monarki konstitusional di mana raja memiliki peran seremonial, melaksanakan tugasnya dengan saran dari perdana menteri dan Kabinet. Tetapi raja juga memiliki kekuatan untuk memutuskan apakah keadaan darurat harus diumumkan.

Partai Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai politik terbesar Malaysia dan sekutu kunci dalam koalisi, menarik dukungan untuk Muhyiddin awal bulan ini.

Meskipun demikian, Jaksa Agung Malaysia mengatakan penarikan itu tidak akan mempengaruhi posisi Muhyiddin atau kabinetnya. Sidang Istimewa DPR saat ini akan berlangsung selama lima hari. Sejauh ini, belum ada indikasi akan digelarnya mosi tidak percaya.

Selanjutnya: Cegah varian Delta, Filipina larang masuk pelancong dari Malaysia dan Thailand



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×