kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.891.000   25.000   1,34%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Mantan Direktur FBI Diduga Ancam Presiden Trump, Kini dalam Penyelidikan


Jumat, 16 Mei 2025 / 17:18 WIB
Mantan Direktur FBI Diduga Ancam Presiden Trump, Kini dalam Penyelidikan
ILUSTRASI. Mantan Direktur Biro Investigasi Federal (FBI), James Comey, tengah diselidiki oleh Dinas Rahasia Amerika Serikat. REUTERS/Leah Millis 


Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mantan Direktur Biro Investigasi Federal (FBI), James Comey, tengah diselidiki oleh Dinas Rahasia Amerika Serikat (Secret Service) setelah mengunggah sebuah foto kontroversial di media sosial yang diduga menyiratkan ancaman terselubung terhadap Presiden Donald J. Trump, presiden ke-47 Amerika Serikat.

Mengutip ladbible, unggahan tersebut menimbulkan kegemparan di tengah publik dan elite politik, dengan sejumlah pihak menilai bahwa mantan pejabat tinggi penegak hukum tersebut telah melakukan tindakan yang dapat dianggap sebagai hasutan terhadap kekerasan.

Unggahan Foto dengan Kode “8647”: Isyarat Simbolik yang Memicu Investigasi

Comey, yang menjabat sebagai Direktur FBI dari 2013 hingga dipecat pada 2017 oleh Presiden Trump, membagikan sebuah foto di media sosial yang menampilkan formasi kerang laut di tepi pantai. Namun yang mengundang kecurigaan adalah susunan kerang tersebut yang membentuk angka “8647”.

Baca Juga: AS dan UEA Teken Kerja Sama Rp 3.311 Triliun, Etihad Airways Borong 28 Pesawat Boeing

Secara kasat mata, tampaknya tidak mencurigakan. Namun dalam konteks budaya populer dan slang Amerika, angka "86" kerap digunakan sebagai istilah informal untuk "menyingkirkan", "menghapus", atau bahkan "membunuh" sesuatu atau seseorang. Sementara angka "47" merujuk langsung pada Trump sebagai presiden ke-47.

Gabungan dari dua angka ini telah ditafsirkan oleh sebagian besar komentator dan politisi sebagai seruan tersembunyi untuk menghilangkan Trump secara fisik, yang memicu reaksi keras dari kalangan Republik dan tokoh-tokoh keamanan nasional.

Respons Dinas Rahasia: "Kami Investigasi Secara Serius"

Juru bicara Dinas Rahasia, Anthony Guglielmi, mengonfirmasi melalui platform X bahwa lembaga tersebut tengah melakukan penyelidikan aktif terhadap unggahan Comey.

“Kami menyelidiki dengan serius segala bentuk komunikasi yang dapat ditafsirkan sebagai ancaman terhadap individu yang kami lindungi,” ujar Guglielmi.

“Kami menyadari unggahan tersebut dan tidak akan memberi komentar lebih lanjut terkait isu intelijen perlindungan,” tambahnya.

Tanggapan Comey: "Tidak Ada Niat Kekerasan"

Setelah unggahan itu viral dan menuai kritik luas, James Comey menghapus foto tersebut dan menyampaikan klarifikasi:

“Saya tidak menyadari bahwa beberapa orang mengasosiasikan angka tersebut dengan kekerasan. Saya menentang segala bentuk kekerasan dan karena itu saya menghapus unggahan itu,” jelas Comey dalam pernyataan susulannya.

Baca Juga: Qatar Siap Investasi Rp165,5 Triliun di Pangkalan Militer AS Terbesar di Timur Tengah

Namun bagi banyak pengamat dan politisi, klarifikasi tersebut dianggap terlambat dan tidak cukup untuk meredam kecurigaan akan niat sesungguhnya dari unggahan tersebut.

Putra sulung Presiden Trump, Donald Trump Jr., tidak ragu menuduh Comey secara langsung sedang “mengajak pembunuhan” terhadap ayahnya. Ia menyatakan bahwa penggunaan kode "8647" tidak mungkin kebetulan dan bahwa Comey sebagai mantan kepala badan intelijen federal pasti paham benar makna simbolik dari angka tersebut.

Dukungan Penyelidikan dari FBI: Koordinasi Antar-Lembaga Keamanan

Direktur FBI saat ini, Kash Patel, turut memberikan tanggapan resmi melalui media sosial, menegaskan bahwa:

"Kami sedang berkomunikasi dengan Secret Service dan Direktur Curran. Yurisdiksi utama ada pada SS [Secret Service] dalam hal ini dan kami, FBI, akan memberikan semua dukungan yang diperlukan," tambahnya.

Selanjutnya: IFN Indonesia Dialogues 2025 Siap Digelar, Bahas Masa Depan Keuangan Syariah di RI

Menarik Dibaca: Dividen Sampoerna Agro (SGRO) Rp 330 per saham, Potensi Yield Sekitar 10%



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Thrive

[X]
×