kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mantan wartawan perang yang menjajal bisnis keamanan (2)


Jumat, 11 Mei 2018 / 09:25 WIB
Mantan wartawan perang yang menjajal bisnis keamanan (2)


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Tri Adi

Setelah tidak lagi bekerja di kantor lamanya, ia menjadi seorang wartawan lepas. Namun ia masih mencari cara untuk mencari bisnis lain, sekaligus membantu teman-teman veteran yang butuh pekerjaan.

Sebuah peluang usaha akhirnya datang. Secara tidak disengaja, ia bertemu dengan seorang kenalan lama yang memiliki pabrik di kawasan Ranchi. Sang empunya pabrik bercerita kalau ia membutuhkan tenaga keamanan di pabriknya. Dengan sejumlah veteran yang ia kenal, tentunya ini bisa menjadi peluang untuk mendapatkan pekerjaan, sekaligus membantu teman-temannya.

Namun ia masih ragu, karena ia merasa masih kekurangan modal. Untungnya, si pemilik pabrik mau memberikan pinjaman kepadanya guna menyiapkan logistik bagi petugas keamanan. Termasuk untuk membeli seragam dan hal-hal pendukung kerja lainnya. Dari sinilah, embrio SIS lahir.

Perlahan, bisnisnya terus meningkat. Periode akhir 1970-an sampai awal 1990-an, SIS terus memperkuat basis bisnisnya. Pada saat yang bersamaan, bisnis serupa yang ia jalankan makin banyak dilakukan pihak lain. Untuk bisa terus memperbesar bisnisnya secara optimal, Ravindra tentu harus punya pendekatan yang berbeda.

Ia pun memutar otak untuk memberi layanan yang berbeda ketimbang kompetitor. Salah satunya adalah menyediakan jasa penjaga keamanan pribadi yang belum ada sebelumnya di negara tersebut. Strategi ini terbukti meningkatkan permintaan secara besar-besaran terhadap bisnis jasa pengamanan di India.

Peningkatan bisnis lain rupanya membawa tantangan baru bagi pria yang lahir di tahun 1951 ini. Tantangan itu tak lain adalah mencari sumber daya manusia lebih banyak lagi. Sebelumnya, ia banyak merekrut tenaga keamanan dari para veteran perang.

Namun peningkatan permintaan jasa pengamanan yang terus dialami, mengharuskan Sinha untuk mencari pasokan sumber daya manusia dari tempat lain. Untuk tetap memastikan kualitas jasa pengamanan yang diberikan, ia mendirikan fasilitas khusus untuk melatih calon karyawan.

(Bersambung)




TERBARU

[X]
×