Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Perang perdagangan melukai sektor manufaktur di Amerika Serikat. Tetapi perang dagang bukan satu-satunya penyebab. Pasalnya pemogokan di General Motors dan krisis Boeing 737 Max juga menjadi alasannya.
Dilansir dari CNN, tiga tantangan ini mengkhawatirkan para analis dan ekonom bahwa sektor manufaktur dapat berkontraksi untuk bulan ketiga secara berturut-turut di bulan Oktober. Output yang lebih rendah dari pabrik-pabrik di Amerika dapat menurunkan pertumbuhan PDB AS di kuartal ketiga dan keempat.
Baca Juga: India berencana membatasi impor CPO Malaysia, ini yang bakal dilakukan Mahathir
Manufaktur Amerika dinilai sudah sakit. Ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat dan Cina telah membebani permintaan global dan biaya input.
Kesepakatan dagang memang dinilai dapat membantu, tetapi itu tidak akan mengurangi dampak dari pemogokan GM yang sedang berlangsung atau grounded pesawat jet Boeing yang sudah berlangsung selama tujuh bulan.
GM dan Boeing adalah dua perusahaan industri terbesar di Amerika Serikat, dan kondisi keduanya akan mengurangi aktivitas pabrik secara umum di bulan Oktober.
"Efek penuh dari pemogokan GM akan terasa dalam data untuk bulan Oktober," kata Tom Derry, CEO Institute of Supply Management.
"Saya tidak menyangka kita akan keluar dari wilayah kontraksi di bidang manufaktur dan situasi GM akan membuat apa pun menjadi lebih buruk," tambah Derry.
Baca Juga: China lawan penyelundupan gula impor, negara lain bakal kelabakan
Pemogokan GM, di mana 50.000 pekerja meninggalkan pekerjaan pada pertengahan September, masih belum terselesaikan. Sementara perusahaan itu menelan biaya US$ 90 juta sehari.
Gangguan juga berdesir melalui rantai pasokan pembuat mobil. Sekitar 10.000 perusahaan Amerika memasok GM dengan sejumlah produk dan layanan seperti jok mobil dan chip komputer. Karena itu, banyak pemasok yang harus mengurangi produksi karena pekerjaan yang terhenti.
Ekonom yang disurvei oleh Refintiv memiliki ekspektasi rata-rata 47,8 untuk indeks manufaktur di Oktober. Di mana angka di bawah 50 menunjukkan sektor manufaktur sedang berkontraksi.
Sementara itu, produksi kembali Boeing untuk 737 Max membebani kontribusi ekspornya, karena banyak dari jet darat itu dijual untuk pasar luar negeri.
Baca Juga: Iran klaim temukan cadangan gas alam baru yang bisa mendatangkan US$ 40 miliar
Michael Pearce, ekonom AS di Capital Economics memperkirakan larangan terbang sudah mencukur seperempat poin persentase dari PDB kuartal kedua dan bisa bertahan hingga akhir tahun.
Pada bulan Juli, perusahaan mengatakan mungkin harus menghentikan sementara produksi jet, yang dikandangkan sejak Maret setelah dua kecelakaan fatal.