Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - BENGALURU. Ekspansi di sektor manufaktur India mencapai level terendah dalam 15 bulan pada bulan Agustus. Nikkei Manufacturing Purchasing Managers' Index turun ke 51,4 pada bulan Agustus dari Juli lalu yang masih ada di 52,5.
Ini adalah level PMI terendah sejak Mei 2018. Tapi, angka PMI yang dirilis IHSG Markit ini masih berada di atas 50 yang menunjukkan ekspansi.
"Agustus merupakan kombinasi dari perlambatan pertumbuhan ekonomi dan tekanan inflasi biaya yang lebih besar di industri manufaktur India," Pollyanna De Lima, ekonom utama di IHS Markit, mengatakan dalam rilisnya.
Baca Juga: NFC Indonesia (NFCX) akan berinvestasi di perusahaan film dan hiburan
Survei ini dirilis setelah angka resmi menunjukkan ekonomi India tumbuh 5% pada kuartal kedua lalu. Ini adalah level pertumbuhan terendah India dalam lebih dari enam tahun terakhir. Angka pertumbuhan ekonomi ini pun lebih rendah daripada 5,7% dalam jajak pendapat Reuters.
Biaya input naik pada laju tercepat dalam sembilan bulan. Sementara tingkat kenaikan harga output lebih lambat dari pada bulan Juli. Alhasil margin laba perusahaan-perusahaan tertekan.
Dengan inflasi yang diperkirakan akan tetap di bawah target jangka menengah Reserve Bank of India sebesar 4% untuk sisa tahun ini, bank sentral diperkirakan akan melonggarkan lebih lanjut pada bulan Oktober untuk meningkatkan ekonomi yang melambat.
Baca Juga: India juga larang penumpang bawa laptop MacBook ke pesawat
"Tanda lain yang mengkhawatirkan adalah penurunan pertama dalam pembelian input selama 15 bulan, yang mencerminkan pengurangan stok dan ketersediaan pendanaan," kata De Lima.
Dia mengatakan, sampai produsen mengeluarkan belanja lagi, sulit untuk mengharapkan rebound pertumbuhan produksi. Namun, perusahaan tetap optimis memandang outlook 12 bulan mendatang.