Sumber: Bloomberg |
TOKYO. Sony Corp., produsen elektronik terbesar kedua di dunia menegaskan pihaknya belum memiliki rencana apa pun di luar pemangkasan karyawan dan penutupan pabrik yang mereka lakukan di bulan Desember lalu.
"Kami mengumumkan restrukturisasi bisnis elektronik bulan lalu," kata Atsuo Omagari, juru bicara Sony yang berbasis di Tokyo. Ia mengimbuhkan, "Kami tidak berencana untuk mengumumkan restrukturisasi yang lebih jauh saat ini."
Majalah Times yang berbasis di London lewat situsnya menceritakan bahwa perusahaan ini sudah berada di ambang pergolakan yang sangat besar. Yaitu, kemungkinan akan memangkas lagi karyawannya dan melakukan perubahan yang cukup signifikan pada manajemennya. Restrukturisasi ini kemungkinan akan diumumkan awal bulan depan dan bisa jadi berdampak pada operasional lokal Sony di Jepang. Misalnya, penutupan pabrik dan penghapusan beberapa divisi utama.
Pada 9 Desember 2008 lalu, Sony membeberkan rencananya untuk merumahkan 8.000 karyawan tetapnya, atau 5% dari jumlah pekerja. Masih lagi, akan menghentikan 8.000 pekerja musiman maupun dan paruh waktu. Saat itu, Sony Jepang menegaskan perusahaannya mengalami tekanan yang sangat buruk, lebih buruk dari yang sudah diantisipasi sebelumnya. Perusahaan ini juga akan merevisi target keuntungannya di tahun ini.
Sony juga mengatakan akan mengurangi investasinya, produksinya dan meminggirkan sejenak bisnis yang tak penting hingga Maret 2010 untuk menghemat lebih dari 100 miliar yen atau setara dengan US$ 1,1 miliar setahun.
Omagari menyatakan, Sony akan lebih detail membeberkan dampak perumahan karyawan dan penutupan pabrik yang dilakukan bulan Desember 2008 lalu pada akhir Januari nanti.
Untuk catatan, saham Sony naik 2,5% menjadi 1.970 yen di Tokyo Stock Exchange.
Berita Terkait
Sony Singsetkan Ongkos Produksi PlayStation 3
Sony Menyusul Pangkas 8.000 Pekerja
