Sumber: Reuters | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Kelompok pengunjuk rasa anti-pemerintah terperangkap di dalam sebuah universitas Hong Kong yang terkepung. Saksi mata Reuters mengatakan, kurang dari 100 pengunjuk rasa masih berada di dalam Universitas Politeknik Hong Kong setelah lebih dari 1.000 ditangkap sejak Senin malam.
Beberapa hanya menyerah, sementara yang lain ditangkap dalam upaya melarikan diri yang termasuk mencoba memanjat tali ke sepeda motor yang menunggu atau menyelinap melalui pipa selokan.
Baca Juga: Butuh dukungan warga, kepala Polisi Hong Kong: Saya tak bisa akhiri protes sendirian
Polisi mencari dengan lampu sorot daripada menggunakan gas air mata dan peluru karet. Mereka juga memperketat barikade di jalan-jalan di sekitar universitas.
komisaris pasukan, Chris Tang meminnta dukungan semua warga negara untuk mengakhiri kerusuhan yang dipicu oleh kekhawatiran bahwa pemerintah pusat China mengekang otonomi dari negara tersebut.
Beberapa pengunjuk rasa muncul ketika matahari terbit di atas kampus setelah semalam menghabiskan tidur di atas tikar yoga untuk mengekspresikan berbagai perasaan, dari penolakan hingga ketidakpastian.
Baca Juga: Aksi demo tak kunjung berakhir, festival musik terbesar di Hong Kong batal digelar
Yang lain merenung bersembunyi di labirin bangunan kampus, karena mereka mengatakan seorang guru telah menyarankan mereka untuk melakukannya.
"Saya sudah tahu di mana saya akan bersembunyi," kata seorang siswa berusia 19 tahun, yang menyebut namanya hanya sebagai Paul, ketika ia muncul dengan mengenakan hoodie, celana pendek, dan sandal.
"Saya punya cukup makanan untuk setidaknya satu minggu dan kemudian akan melihat apa yang terjadi," katanya.
Baca Juga: Makin nekat, aktivis pro-demokrasi serang Menteri Kehakiman Hong Kong
Para pengunjuk rasa masih memiliki stok bom bensin, busur dan panah dan senjata darurat lainnya. Seorang pemrotes berlatih menembakkan panah ke menara kampus tak lama setelah fajar. Universitas di semenanjung Kowloon adalah yang terakhir dari lima yang diduduki oleh para pengunjuk rasa.