Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - Tsunami makin menggulung pasar kripto. Terra menjadi mata uang kripto paling terpukul. Harga Terra dalam rupiah tinggal sekitar Rp 260
Padahal, Terra sempat menyentuh level tertinggi sepanjang massa di Rp 1,73 juta pada 5 April 2022 lalu.
Mengacu data CoinMarketCap pada Kamis (12/5) pukul 21.25 WIB, harga Terra tersungkur ke US$ 0,01831, sekitar Rp 260, level terendah sepanjang sejarah
Dibanding level tertinggi sepanjang massa US$ 119,18, harga Terra saat ini terpangkas hampir 100%, sekitar 99,98%.
Baca Juga: Harga Bitcoin Makin Jatuh, Sentuh Posisi Terendah sejak Desember 2020
Pemilik Terra pun terus melepas mata uang kripto itu. Kapitalisasi pasarnya yang sempat menembus US$ 20 miliar, kini tinggal US$ 63 juta.
Terra yang tadinya ada di 10 besar mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, terlempar ke posisi 282.
Langkah Luna Foundation Guard (LFG), organisasi nirlaba untuk mendukung jaringan Terra, melakukan de-peg guna memulihkan pasak TerraUSD (UST) 1:1 terhadap dollar AS justru berdampak sangat buruk buat Terra.
LFG melepas cadangan Bitcoin untuk memulihkan pasak UST terhadap dollar AS alias de-peg.
Efeknya bukan hanya ke Terra dan TerraUSD, juga mata uang kripto lain termasuk Bitcoin. Penurunan harga merupakan bagian dari penjualan massal aset digital yang dipicu ledakan stablecoin TerraUSD (UST).
Baca Juga: Pasar Kripto Makin Ambrol Kamis (12/5) Siang, Harga Bitcoin Anjlok ke US$ 27.000
"Ini adalah waktu yang sangat menegangkan di pasar kripto setelah runtuhnya stablecoin kontroversial UST," kata Analis Pasar Senior Oanda Americas Edward Moya kepada CoinDesk.
"Keputusan LFG untuk mempertahankan pasak UST dengan menjual cadangan Bitcoin mempercepat aksi jual di pasar kripto yang lebih luas karena kepanikan menyebar," ungkap Baeza Jaime Baeza, CEO ANB Investments,
"Dan risiko sistemik Black Swan semakin dekat," imbuhnya kepada CoinDesk. Black Swan adalah peristiwa paling tak terduga yang memiliki kemungkinan maksimum terjadi di pasar kripto.
Dalam sebuah wawancara di program First Mover CoinDesk TV, Joseph Kelly, CEO Unchained Capital, menyebut de-peg sebagai "faktor utama yang menakutkan".