kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,88   -27,85   -3.00%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Mayoritas Bursa Asia Menguat Didukung Prospek Jeda Kenaikan Suku Bunga AS


Kamis, 01 Juni 2023 / 13:16 WIB
Mayoritas Bursa Asia Menguat Didukung Prospek Jeda Kenaikan Suku Bunga AS
ILUSTRASI. Sebagian besar pasar saham Asia-Pasifik naik pada hari Kamis (1/6) di tengah surutnya taruhan untuk kenaikan suku bunga AS.


Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagian besar pasar saham Asia-Pasifik naik pada hari Kamis (1/6) di tengah surutnya taruhan untuk kenaikan suku bunga Amerika Serikat (AS) bulan ini dan kelegaan atas pengesahan RUU Dewan Perwakilan Rakyat AS untuk menangguhkan plafon utang federal.

Perubahan mengejutkan terhadap pertumbuhan aktivitas pabrik China juga menyokong bursa Asia. Alhasil, harga minyak mentah ikut bangkit kembali dari posisi terendah empat minggu.

Nilai tukar dolar AS merosot ke level terendah satu minggu terhadap yen. Dolar AS pun bertahan di dekat level terendah selama lebih dari dua bulan terhadap euro. 

Pemicu pelemahan dolar AS antara pernyataan pejabat Federal Reserve termasuk gubernur dan calon wakil ketua Philip Jefferson menunjuk pada potensi jeda kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan 13-14 Juni. 

Baca Juga: IHSG Bergerak di Zona Merah Pada Pekan Ini, Simak Sentimen yang Membayangi

Indeks MSCI saham Asia-Pasifik naik 0,82%, rebound setelah menyentuh level terendah sejak 22 Maret di hari sebelumnya. Indeks Nikkei Jepang menguat 0,77%, sementara Hang Seng Hong Kong naik 1,07% dan indeks Shanghai naik 0,71%.

DPR AS yang terpecah meloloskan undang-undang untuk menangguhkan plafon utang US$ 31,4 triliun dan mencegah default. Dukungan mayoritas dari Demokrat dan Republik turut memicu optimisme bahwa RUU dapat melewati Senat sebelum akhir pekan.

"Ini telah dilakukan dengan mayoritas yang sangat besar, jadi ada cukup dukungan bipartisan sehingga sangat sulit untuk percaya ini tidak akan menjadi formalitas di Senat," kata Ray Attrill, kepala strategi valuta asing di National Australia Bank kepada Reuters.

Baca Juga: Wall Street Turun di Perdagangan Terakhir Bulan Mei

Pasar uang saat ini memperkirakan peluang sekitar 38% untuk kenaikan dari Fed pada 14 Juni, jauh lebih rendah dari sekitar 70% pada hari sebelumnya.

Jefferson mengatakan, jeda kenaikan suku bunga dalam dua minggu akan memberikan waktu bagi pembuat kebijakan untuk melihat lebih banyak data sebelum membuat keputusan. Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker juga mengatakan bahwa untuk saat ini dia cenderung untuk mendukung jeda kenaikan suku bunga.

Data ketenagakerjaan yang diawasi lebih dekat akan dirilis minggu ini. Data survei ADP akan diikuti oleh laporan non-farm payrolls bulanan pada hari Jumat.

Dolar tergelincir ke level terendah sejak 25 Mei di 138,96 yen di awal sesi Asia. Tetapi, kurs dolar rebound sebesar 0,24% di 139,655 mendekati pagi Eropa.

Baca Juga: Menakar Dampak Penerapan ARB 15% Pada Awal Juni 2023

Euro turun 0,08% menjadi US$ 1,06785, bergerak kembali ke level terendah Rabu di US$ 1,0635, level yang terakhir terlihat pada 20 Maret.

Benchmark imbal hasil Treasury AS 10-tahun naik tipis menjadi 3,67% di Tokyo, setelah merosot ke 3,61% semalam untuk pertama kalinya sejak 18 Mei.

Harga minyak mentah Brent berjangka untuk pengiriman Agustus naik 35 sen, atau 0,48% menjadi US$ 72,95 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS bertambah 27 sen atau 0,4% menjadi US$ 68,36 per barel.




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×