Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
Di samping itu, McDonald tengah mengambil langkah-langkah untuk melindungi pemegang waralaba dengan menyediakan likuiditas hampir US$ 1 miliar. Hal itu dilakukan terutama dengaaan penangguhan sewa dan royalti. Waralaba juga dapat mengendalikan biaya dan melindungi beberapa keuntungan melalui pengurangan jam dan menu terbatas.
"Biaya yang lebih tinggi terkait dengan dukungan franchisee konsisten dengan komitmen MCD yang berkelanjutan untuk kesehatan franchisee dan akan memposisikan sistem dengan baik setelah Covid," tulis Sara Senatore analis Bernstein dalam risetnya.
Aliran kas bebas perusahaan ini tercatat negatif pada kuartal II karena rantai dan operator restoran menghadapi peningkatan biaya peralatan perlindungan pribadi, modifikasi toko, dan penutupan yang berkepanjangan setelah penerapan kebijakan lockdown. Namun, sepanjang semester I alisan kas masih tercatat positif.
McDonald akan fokus pada investasi yang mendorong pertumbuhan dan akan memprioritaskan pengembalian dividen, tanpa mengonfirmasi kerangka waktu untuk melakukannya. Dalam waktu dekat, ini akan bekerja untuk mengurangi utang dan menurunkan rasio leverage yang saat ini meningkat.
Tahun ini, McDonald menganggarkan belanja modal atau capex sekitar US$ 1,6 miliar. Setengahnya akan digunakan untuk peningkatan teknologi dan toko dalam bisnis di AS.
Baca Juga: McDonald's wajibkan pelanggan mengenakan masker mulai bulan depan