kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.919   11,00   0,07%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Media pemerintah China: Trump sedang mempersiapkan 'kegilaan terakhir' untuk Beijing


Jumat, 20 November 2020 / 06:55 WIB
Media pemerintah China: Trump sedang mempersiapkan 'kegilaan terakhir' untuk Beijing
ILUSTRASI. Media pemerintah China memperingatkan, Presiden AS Donald Trump tengah mempersiapkan "kegilaan terakhir" sebelum masa jabatannya berakhir. REUTERS/Kevin Lamarque/File Photo


Sumber: Businessinsider | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

"Pemerintahan baru akan terus hidup dalam bayang-bayang 'Trumpisme'. Bahkan jika Biden membuat penyesuaian teknis pada kebijakan China-nya, Partai Republik juga dapat mengkritik 'lemahnya' kebijakan terhadap China dan menimbulkan masalah dalam pemilihan paruh waktu 2022 dan pemilihan presiden 2024," kata Global Times.

Dalam artikel terpisah tentang ancaman sanksi, Global Times juga menulis bahwa Trump dapat memberikan sanksi kepada China atas misi negara itu untuk mengendalikan Laut China Selatan dan upayanya untuk membuat pulau Taiwan bertekuk lutut.

Baca Juga: Xi Jinping membanggakan ekonomi super China sebagai basis perdagangan bebas

John Ullyot, juru bicara Dewan Keamanan Nasional, mengatakan kepada Bloomberg: "Kecuali jika Beijing berbalik arah dan menjadi pemain yang bertanggung jawab di panggung global, presiden AS di masa depan akan merasa bunuh diri secara politik untuk membalikkan tindakan bersejarah Presiden Trump."

Trump telah menjatuhkan beberapa sanksi baru pada perusahaan China sejak kekalahannya dalam pemilihan umum.

Pada hari Kamis, ia menandatangani perintah eksekutif yang melarang perusahaan-perusahaan AS berinvestasi di 31 perusahaan China yang baru-baru ini dijatuhi sanksi terkait hubungannya dengan Tentara Pembebasan Rakyat China.

Baca Juga: Aksi China ini picu kecemasan akan konflik besar-besaran dengan Taiwan

Trump menolak untuk mengakui hasil pemilihan, dan telah berulang kali membuat tuduhan penipuan pemilih tanpa memberikan bukti. Tim kampanyenya telah mengajukan beberapa tuntutan hukum di beberapa negara bagian yang berupaya agar surat suara dihitung kembali, meskipun banyak yang telah ditolak.

Selanjutnya: AS mau buat armada angkatan laut baru di Singapura, untuk menantang China?



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×