Sumber: Channelnewsasia.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Presiden China Xi Jinping menyatakan negaranya sebagai titik poros untuk perdagangan bebas global pada Kamis (19/11/2020). Dia berjanji untuk menjaga ekonomi China yang "berukuran super" untuk tetap terbuka dan memperingatkan terhadap aksi proteksionisme dalam ekonomi global yang dihancurkan oleh pandemi Covid-19.
Melansir Channelnewsasia, Xi mengatakan Asia-Pasifik adalah "cikal bakal pendorong pertumbuhan global" di dunia yang dilanda "berbagai tantangan" termasuk virus corona.
Dia berjanji akan melakukan perdagangan secara "terbuka" dan menyangkal segala kemungkinan "pemisahan" ekonomi China. Ini merupakan satu-satunya pernyataan Xi yang mengacu pada kebijakan perdagangan yang bermusuhan dengan pemerintahan AS Donald Trump, yang telah menghantam ekonomi China lewat tarif dan pembatasan teknologi.
"Kami selanjutnya akan mengurangi tarif dan biaya kelembagaan ... dan memperluas impor produk dan layanan berkualitas tinggi dari semua negara," kata Xi dalam pidato utama yang disampaikan melalui video seperti yang dikutip Channelnewsasia.
Baca Juga: Bergabung dengan Rusia, China siap memerangi proteksionisme dan hegemoni
Forum Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC), yang diadakan secara online tahun ini karena pandemi virus corona, mempertemukan 21 negara Lingkar Pasifik termasuk dua ekonomi terbesar dunia, menyumbang sekitar 60% dari PDB global.
Belum jelas apakah Trump, akan mengambil bagian dalam KTT atau mengirim delegasi tingkat tinggi untuk menggantikannya.
Dalam pidatonya yang menggembar-gemborkan "ketahanan dan vitalitas" ekonomi China setelah bangkit kembali dari virus corona, Xi memperingatkan negara-negara yang bersikeras pada hambatan perdagangan akan menderita oleh luka yang ditimbulkan sendiri.
Baca Juga: Aksi China ini picu kecemasan akan konflik besar-besaran dengan Taiwan
"Keterbukaan memungkinkan suatu negara untuk bergerak maju, sementara pengasingan akan menahannya," katanya.